Sukses

Saling Lapor Polisi, Kader Golkar Fahd dan Fayakhun Berdamai

Dia menyebut, kejadian tersebut tidak akan terulang lagi. Keduanya sepakat peristiwa itu merupakan hal pertama dan terakhir.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPD Partai Golkar DKI Jakarta Fayakhun Andriadi dan Ketua Umum PP Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Fahd A Rafiq yang terlibat pertengkaran di Fointain Cafe Grand Hyatt, Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, menyatakan berdamai. Hal itu disampaikan keduanya saat konferensi pers di Kantor DPD Partai Golkar DKI.

Fayakun mengatakan, setelah insiden pemukulan dan adu laporan di Polda Metro Jaya, dia bersama dengan Fahd akhirnya saling berkomunikasi. Dari pembicaraan itulah mereka memutuskan untuk saling mengerti dan tidak meneruskan perkara tersebut.

"Kita sudah banyak bicara dan bertemu beberapa kali. Saya sampaikan kepada publik, kita satu, Golkar. Dan saya dan Bung Fadh sudah menyamakan perpsepsi," tutur Fayakun di Gedung DPD Partai Golkar DKI Jakarta, jalan Pegangsaan Barat, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (6/12/2016).

Dia menyebut, kejadian tersebut tidak akan terulang lagi. Keduanya sepakat peristiwa itu merupakan hal pertama dan terakhir.

"Ini yang membuat Golkar menjadi besar. Ini tempaan bagi kami kader Golkar. Kita syukuri. Ini tonggak baru mencapai kejayaan Golkar ke depan," jelas Fayakun.

Dalam kesempatan itu pula, Fahd A Rafiq menyampaikan permohonan maaf kepada Fayakun. Dia mengaku menyesal atas kejadian tersebut dan ke depan, kesalahpahaman antarkader akan lebih disikapi dengan bijaksana.

"Kita dalam 2 hari ini komunikasi intensif. Saya menyatakan mohon maaf kepada Ketua Golkar DKI Jakarta atas kejadian di Grand Hyatt. Kader saya juga sudah diberi teguran," ujar Fahd.

Sekjen DPP Partai Golkar Idrus Marham menambahkan, laporan keduanya di Polda Metro Jaya kini sudah dicabut. Kejadian itu juga dianggap sebagai hal yang wajar. Sebab, para kader dalam kondisi lelah usai kegiatan parade Indonesia Kita di Car Free Day Bundaran HI pada Minggu 4 Desember lalu.

"Laporan sudah dicabut. Itu kreativitas dalam dinamika itu biasa. Itu akumulasi kecapean dengan kegembiraan," beber Idrus.