Sukses

Ratusan Tentara Evakuasi dan Bantu Korban Gempa Aceh

Total ada 740 tentara yang dikerahkan untuk membantu evakuasi dan mendirikan posko-posko bantuan gempa Aceh.

Liputan6.com, Jakarta - Puluhan prajurit dari Kodim 0102 Pidie langsung menyisir Kabupaten Pidie Jaya. Mereka bahu-membahu dengan warga lainnya mengangkat reruntuhan, mencari tanda-tanda kehidupan di balik puing-puing bangunan yang roboh karena gempa Aceh 6,5 Skala Richter pada Rabu (7/12/2016) subuh.

"Tiga lokasi terparah diakibatkan oleh gempa sekitar pukul 05.03 WIB di Pidie Jaya yang berada di 3 kecamatan, yakni Kecamatan Merdu, Kecamatan Tringgadeng dan Kecamatan Samalaga 3," ujar Kadispen (Kepala Dinas Penerangan) TNI Brigadir Jenderal TNI Mohammad Sabrar Fadhilah yang dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Rabu.

Menurut dia, dari laporan anggota TNI di lapangan, belum ada data pasti tentang jumlah korban. Pasalnya, anggota TNI dan masyarakat terus mencari korban dan mendatanya.

"Banyak bangunan runtuh, seperti ruko, rumah, tempat ibadah, sekolah dan pesantren yang kini masih dalam pendataan," kata Sabrar.

Saat ini, lanjut dia, jajarannya masih membantu evakuasi korban gempa Aceh di Kabupaten Pidie Jaya. Semua personel TNI diterjunkan ke lapangan dan mendirikan posko bantuan bencana berupa posko kesehatan serta dapur umum.

"Dandim Letkol Inf Usik Samawa Parana yang langsung terjun kelokasi mengatakan, saat ini Kodim tengah melakukan evakuasi bersama tim SAR, Polri dibantu masyarakat," Sabrar menjelaskan.

Dia mengatakan, data di lapangan, ratusan warga di Kecamatan Pidie Jaya, Aceh mangalami luka berat dan ringan. Sebanyak puluhan orang meninggal dunia akibat tertimpa reruntuhan bangunan.

"Korban kebanyakan anak-anak dan lansia, dikarenakan mereka kebanyakan tinggal di lantai dua ruko. Korban luka kini sedang mendapatkan penanganan medis di RS Pidie Jaya," terang Sabrar.

Total ada 740 tentara yang dikerahkan untuk membantu evakuasi dan mendirikan posko-posko bantuan gempa Aceh. Dia merinci, dari babinsa Kodim Pidie sebanyak 400 personel, 1 SSK dari Arned 17 sebanyak 100 personel, 2 SSK dari Yonif 113 sebanyak 200 orang, Denkesyah Loksmawe dan Kesdam 25 orang, serta dari Denbekang Loksmawe 15 orang.

"4 SSK tengah dalam perjalanan. Pasukan yang tengah dalam perjalanan itu ialah, 3 SSK dari Yonkav 11, 300 orang dan terakhir 1 SSK dari Yonzipur sebanyak 100 orang," kata dia.

"Ini sebagai pengerahan awal, dinamika perkembangan akan diinfo kemudian," lanjut Sabrar.