Sukses

Mendagri: Saya Stres Banyak Kepala Daerah Ditangkap KPK

Tjahjo pun menceritakan bahwa semalam dirinya ditelpon oleh KPK.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahjo Kumolo mengaku stres menghadapi perilaku kepala daerah yang tersangkut kasus korupsi dan ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh KPK sudah menjalar ke tingkat DPRD, bukan hanya menyentuh Gubernur, Bupati, dan Wali Kota di daerah.

"Saya Mendagri paling stres. Tadi malam tidak bisa tidur, ditelpon KPK. Katanya, Pak Mendagri besok (hari ini) saya terpaksa memanggil 6 kepala daerah. Masalahnya ini itu, tidak bisa ditunda karena barang bukti sudah cukup," kata Tjahjo saat acara Anugerah Dana Rakca 2016 di Gedung Dhanapala, Jakarta, Rabu (7/12/2016).

Penggeledahan KPK, kata Tjahjo, pernah terjadi saat DPRD menggelar Rapat Paripurna Tingkat 2. Sehingga, rapat paripurna ketika itu langsung bubar karena KPK menggeledah satu per satu anggota DPRD.

"Hasilnya ditemukan di masing-masing anggota dewan ada yang Rp 2,5 juta, Rp 5 juta. Ini hebatnya KPK," tegas Politikus Partai PDIP ini.

Tjahjo pun mengaku bahwa kantornya pernah digerebek KPK dan menemukan uang di dalam uah tangan yang berasal dari daerah.

"Kantor saya saja kemarin digerebek KPK. Orang kan bawa oleh-oleh dari daerah boleh ya, tapi KPK tahu di bawah lumpia atau oleh-oleh itu ada amplop. Gobloknya lagi, orang daerah kalau ngasih amplop ditulis kepada siapa," jelas Tjahjo.

"Nah KPK tahu dari mana? Ya tahu dari oknum Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) sendiri yang ngomong. Gotong royong tidak ikhlas‎, seperti kasus Kebumen, Nganjuk, Cimahi, dan lainnya," Tjahjo menandaskan.