Sukses

Indonesia Siap Kirim Bantuan Kemanusiaan untuk Muslim Rohingya

Pemerintah Indonesia baru saja menyelesaikan pembangunan dua sekolah di wilayah Rakhine.

Liputan6.com, Nusa Dua, Bali - Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi menyatakan, pemerintah Indonesia siap memberikan bantuan kemanusiaan terhadap warga Rohingya di Rakhine, bagian utara Myanmar, yang sedang didera konflik.

"Saya bertemu dengan State Counsellor Myanmar Aung San Suu Kyi kemarin malam. Suu Kyi mengatakan akses bantuan kemanusiaan akan dibuka. Indonesia siap untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Rohingya," ujar Retno usai pertemuan bilateral dengan Menlu Suriname Niermala Badrising di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali, Rabu 7 Desember 2016 malam.

Dalam pertemuan tersebut, Indonesia menyampaikan kembali perhatiannya terhadap permasalahan yang terjadi di Rakhine.

"Indonesia mengharapkan kiranya kondisi di Rakhine State bisa dikembalikan dengan mepertimbangkan masalah perlindungan dan penghormatan terhadap hak asasi manusia untuk semua masyarakat yang ada di Rakhine State, termasuk masyarakat muslim yang tinggal di sana," ujar dia.

Setelah melakukan pertemuan dengan Suu Kyi, Retno juga bertemu dengan beberapa organisasi kemanusiaan Indonesia yang sudah siap untuk menyalurkan bantuan.

"Ini adalah kumpulan dari organisasi-organisasi kemanusiaan yang ada di Indonesia, dan juga bantuan dari masyarakat Indonesia, dan kita sepakat pendekatan yang akan kita berikan dalam memberikan bantuan adalah pendekatan kemanusiaan," kata Retno seperti dilansir Antara.

Ia mengatakan pemerintah Indonesia baru saja menyelesaikan pembangunan dua sekolah di wilayah Rakhine.

"Kemarin kita bicara dengan teman-teman organisasi kemanusiaan dengan selesainya dua sekolah tersebut, maka Indonesia sudah membantu membangun enam sekolah di Rakhine state, dan bantuan-bantuan lain juga saya bahas dengan State Counsellor Myanmar mengenai bantuan apa yang diharapkan dari Indonesia," ujar Retno.

Intinya, lanjut Retno, Indonesia siap membantu Myanmar dalam mengembalikan situasi normal di Rakhine dan tentunya termasuk kerjasama atau bantuan kemanusiaan.