Liputan6.com, Jakarta - Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki mendapat perintah langsung dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk terbang ke Aceh dan memantau sejauh mana dampak gempa Aceh.
Teten pun langsung membentuk tim kecil yang ditugaskan memantau jalannya proses penanganan evakuasi korban gempa. Staf ahli Deputi V KSP Ifdhal Kasim menjadi salah satu yang ditugaskan memantau jalannya proses penanganan pasca-gempa Aceh.
"Menindaklanjuti perintah Presiden, Pak Teten membentuk tim. Tugasnya memonitoring dan koordinasi dengan berbagai pihak dalam penanganan gempa Aceh," ujar Ifhdal Kasim saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (8/12/2016).
Baca Juga
Selain dirinya, Teten juga menunjuk tiga staf yang bertugas di KSP untuk memantau proses penanganan gempa Aceh, yakni Agung Hardjono, Coy Roysepta Abimanyu, dan Alois Wisnu Wardana. Tim bentukan KSP ini telah bekerja dan langsung memantau proses jalannya evakuasi.
Advertisement
"Baru saja kamu tadi dari Sigli, mengecek penanganan medis korban gempa di rumah sakit di Sigli," ucap dia.
Sementara, Tim KSP lainnya, Alois Wisnu Wardhana, mengatakan berdasarkan hasil pemantauannya di rumah sakit Sigli, penanganan korban gempa Aceh sudah cukup baik.
Namun demikian, ia mengakui adanya keterbatasan tenaga medis dan alat-alat kesehatan.
"Memang alat medis dan dokter kurang karena jumlah pasien terus bertambah. Tadi juga ada beberap pasien yang harus dirawat di bagian selasar dan lorong karena adanya keterbatasan ruangan," ucap Wishnu.
Untuk itu, ia mengatakan akan segera berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk segera menambah jumlah alat kesehatan dan tenaga medis. Selain itu, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan pihak TNI yang telah mendirikan rumah sakit lapangan.
"Dokter dan alat medis, tadi juga dipikirkan untuk mendatangkan dokter atau merujuk pasien dari wilayah sekitar seperti Langsa atau dari Medan. Menteri Kesehatan hari ini sudah tiba di Aceh," Wishnu menandaskan.