Sukses

Lebih dari 1.000 Tim SAR Gabungan Berjibaku Tangani Gempa Aceh

Tim SAR gabungan berbondong-bondong datang ke Serambi Mekah untuk membantu evakuasi korban gempa Aceh.

Liputan6.com, Jakarta - Gempa 6,5 Skala Richter mengguncang Pidie Jaya, Aceh. Gempa Aceh itu menyebabkan 102 orang meninggal dunia. Ratusan bangunan pun hancur. Banyak korban yang diperkirakan masih tertimbun di reruntuhan bangunan tersebut.

Tim SAR gabungan dari luar Aceh berbondong-bondong datang ke Serambi Mekah untuk membantu evakuasi korban.

"Lebih dari 1.460 personel terlibat dalam proses darurat gempa ini, baik personel yang berasal dari unsur BNPB, BPBD, TNI/Polri, kementerian/lembaga, dinas, relawan dan masyarakat," jelas Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho dalam pesan tertulisnya, Jakarta, Kamis (8/12/2016).

Terakhir, Polri memberangkatkan 500 personel Komando Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat. Ratusan Brimob personel tersebut nantinya membantu pencarian dan penyelamatan korban gempa Aceh.

"Lima ratus personel dari Brimob. Ada juga dari Pusdokkes dengan peralatan DVI dan kesehatan lapangan," ujar Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Kamis (8/12/2016).

Sebelumnya, gempa tektonik terjadi di Pidie Jaya, Aceh, Rabu 7 Desember 2016 pukul 05.03 WIB. Gempa Aceh berkekuatan 6,5 SR itu berlokasi di 5,25 derajat LU dan 96,24 derajat BT, dengan kedalaman 15 km.

Gempa Aceh yang mengguncang Kabupaten Pidie Jaya itu menimbulkan kepanikan dan membuat banyak korban berjatuhan. BNPB menyatakan, hingga kini 102 warga meninggal karena tertimpa reruntuhan bangunan akibat gempa.