Sukses

Data 24 Ribu Nasabah Bank HSBC Dicuri

Bank Sentral Inggris, Bank of England, mengumumkan sebanyak 24 ribu data nasabah di bank HSBC wilayah Swiss telah dicuri. Data tersebut mencakup nasabah di seluruh dunia.

Liputan6.com, Jenewa: Bank Sentral Inggris, Bank of England, mengumumkan bahwa sebanyak 24 ribu data nasabah di bank HSBC wilayah Swiss telah dicuri. Demikian dirilis situs Associated Press, Kamis (11/3).

Bank of England mengatakan seorang mantan karyawan bagian teknologi informasi bank Private Bank Swiss, Herve Falciani, diduga mencuri data informasi nasabah antara akhir 2006 hingga awal 2007. Data bank anak perusahaan HSBC Swiss tersebut merekam data nasabah HSBC di seluruh dunia. Bank of England mengatakan insiden pencurian data nasabah ini bisa menyebabkan penuntutan sejumlah klien di seluruh dunia hingga penuntutan pihak otoritas pajak negara asal mereka.
 
Sementara Direktur Eksekutif Private Bank Swiss Alexandre Zeller mengatakan sangat menyesalkan insiden ini dan meminta maaf kepada seluruh klien karena mengakibatkan privasi nasabah terancam. Zeller menambahkan, saat ini pihak bank telah menghubungi pelanggan yang datanya dicuri. Pemberitahuan ini menyebabkan banyak nasabah terkejut dan tidak percaya atas kejadian ini.

Namun, Zeller mengatakan informasi yang dicuri hanya mempengaruhi rekening nasabah di Swiss dan bekas anak perusahaan HSBC, Bank Guyerzeller. Sumber HSBC juga memperkirakan pencurian data nasabah bisa memungkinkan dinas pajak negara melacak dan menuntut nasabah yang menggelapkan pajak negara.

Sementara Juru bicara HSBC, Farr Jezz, mengatakan terbongkarnya kasus pencurian data nasabah juga mengakibatkan indeks harga saham HSBC turun sebesar 0,05 persen menjadi 7,01 poundsterling atau sekitar Rp 105 ribu di bursa London.(ADO/ADO)


    Video Terkini