Liputan6.com, Aceh - Sejumlah masyarakat korban gempa Aceh di kawasan Paru Gede, Kecamatan Mereudu, Kabupaten Pidie Jaya, masih ada yang nekat tidur dalam rumah-toko yang sudah dalam kondisi rusak malahan lebih parah bangunan yang hampir runtuh.
Ketua tim relawan Aliansi Masyarakat Aceh Barat (AMAB) Adwina Pakeh mengatakan, meski dalam kondisi bangunan hampir runtuh, namun beberapa warga mereka lihat tetap nekat tidur dalam rumah dan ruko karena sudah tidak tahan dengan udara di luar.
"Banyak itu kami melihat warga tetap tidur dalam ruko yang sudah jelas dalam kondisi rusak, retak lebih parah hampir runtuh. Tapi mereka tidur dalam kondisi pintu terbuka dan memang sudah tidak bisa ditutup buka karena sudah rusak saat gempa Rabu pagi," ujar Adwina sepertid dikutip dari Antara, Jumat 9 Desember 2016.
Tim relawan prihatin melihat kondisi demikian saat malam tiba hingga memasuki malam ketiga. Sebab sebagian warga di kawasan tersebut tidak tinggal dalam tenda pengungsian yang disediakan pemerintah.
Baca Juga
Tidak diketahui pasti penyebab warga setempat rela tidur di bangunan milik mereka yang telah rusak.
Advertisement
Adwina menyampaikan, pihaknya datang dengan membawa bantuan hasil sumbangan masyarakat di Aceh Barat dalam aksi penggalangan dana yang dilakukan pasca gempa 6,5 pada skala Righter yang menguncang Aceh pada pukul 05.03 WIB Rabu 7 Desember.