Liputan6.com, Bogor - Pemadaman listrik di wilayah Bogor membuat para pengusaha warnet dan fotokopi mengalami kerugian. Pemadaman listrik selama lebih dari enam jam pada hari ini mengakibatkan terjadinya penurunan pendapatan hingga 70 persen.
Kardi, pemilik usaha fotokopi di Jalan Malabar, Kota Bogor memilih tutup sejak pukul 12.00 WIB sampai petang. Biasanya, usaha fotokopi miliknya ramai didatangi sejumlah karyawan dan mahasiswa dari Institut Pertanian Bogor (IPB), yang akan menggandakan berkas atau tugas kuliah.
"Percuma buka juga listriknya mati," kata Kardi, Selasa (13/12/2016).
Advertisement
Ia mengaku kembali membuka tempat usahanya setelah listrik menyala sekitar pukul 18.30 WIB.
"Dari pada nggak dapet duit sama sekali lebih baik buka meski cuma sampe jam 9 malam," ujar Kardi.
Senada juga dikeluhkan Ujang Kurnia, pemilik fotokopi tak jauh dari Kantor Kelurahan Babakan, Kota Bogor. Ia mengaku hanya melayani pembelian ATK (alat tulis kantor).
"Kalau tutup semua nggak dapet penghasilan," kata Ujang.
Tak hanya pengusaha fotokopi , pemadaman listrik juga membuat usaha warnet memilih tutup.
Salah satunya usaha warnet sekaligus game online milik Andi Irawan yang berlokasi di kawasan Nanggewer, Cibinong, Kabupaten Bogor.
Andi menyebutkan, potensi kerugian yang dialaminya bisa mencapai 70 persen.
"Biasanya dari pagi sampe magrib sudah dapet 300-350 ribu. Tadi pagi baru dapet 55 ribu listrik sudah keburu mati," keluh Andi.
Sementara dikonfirmasi, telepon Humas PLN Cabang Bogor Kusumawan sedang tidak aktif.