Liputan6.com, Jakarta Panglima TNI Gatot Nurmantyo kembali mengusulkan agar TNI bisa ikut pemilu. Menurut dia, wacana tersebut akan diberikan setelah evaluasi pemilu serentak 2024 mendatang.
"Saya pikir di tahun 2024 kan ada pemilu serentak. Setelah itu baru dievaluasi apakah TNI harus ikut memilih atau tidak memilih," ujar Gatot saat raker dengan Pansus RUU Pemilu di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Selasa, 13 Desember 2016.
Baca Juga
Hal ini disampaikan Gatot untuk menjawab pertanyaan Wakil Ketua Pansus RUU Pemilu DPR RI dari Partai Gerindra, Ahmad Riza Patria, mengenai kapan waktu yang tepat TNI bisa ikut pemilu. Sebab, di beberapa negara maju, TNI dan Polri sudah mengikuti pemilu.
Advertisement
Menurut Gatot, tahun 2024 adalah waktu yang tepat untuk mengevaluasi perlu tidaknya TNI ikut dalam pemilu. Sebab, di tahun itu adalah masa yang sangat krusial karena ada pemilu serentak.
Di tahun 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) memang sudah menjadwalkan akan diadakan pemilu serentak. Pemilu tersebut tidak hanya pilpres, tapi juga pilkada dan pileg.
"Setelah (pemilu serentak) 2024 saja. Kan, itu pemilihan presiden, legislatif dan seluruh kepala daerah. Setelah itu baru dievaluasi, kapannya (pemberian hak pilih) tidak tahu juga kan harus dievaluasi. (Tahun) 2024 itu krusial," ujar Gatot.
Gatot mengaku banyak hal yang harus dipertimbangkan sebelum memberikan hak pilih pada TNI. Salah satunya adalah tingkat kedewasaan masyarakat Indonesia. Dia sendiri menjamin TNI akan terus berusaha profesional dalam menjaga keutuhan NKRI saat pemilu serentak berlangsung.
"Ya segala macamnya, segala aspek. Yang jelas TNI saat ini bersama Polri konsentrasi agar pesta demokrasi 2024 aman," tutur Gatot.