Sukses

Dora Mengamuk Saat Ditilang, Ini Pembelaan Sang Adik

Pihak Dora merespons tanggapan publik di media sosial melalui Desi Singarimbun yang menyebut dirinya sebagai adik Dora.

Liputan6.com, Jakarta - Video Dora Natalia Singarimbun mengamuk dan mencakar polisi yang bertugas mendadak viral di media sosial. Dalam video berdurasi 52 detik itu, Dora terlihat mengamuk saat akan ditilang. Aksinya menjadi tontotan para pengendara di Jalan Jatinegara Barat, Kampung Melayu.

Belakangan, Dora diketahui adalah pegawai Mahkamah Agung (MA). Pihak MA sendiri membenarkan perempuan yang mengamuk dan mencakar polisi lalu lintas itu adalah pegawainya. Dora adalah pegawai MA yang bertugas di bagian Biro Perencanaan.

"Iya benar. Yang bersangkutan kerja di MA, tepatnya sebagai pegawai Biro Perencanaan MA," ucap Kepala Biro Hukum dan Humas MA Ridwan di Jakarta, Selasa, 13 Desember 2016.

Setelah banyak dikritik netizen, pihak Dora pun merespons tanggapan publik di media sosial melalui Desi Singarimbun, yang menyebut dirinya sebagai adik Dora. Desi menyampaikan klarifikasi di akun Instagramnya @desisingarimbun pada Selasa malam.

Dalam klarifikasi itu Desi menulis:

Bapa Ibu yang terhormat terimakasih atas kritikan manis nya, saya hanya ingin sedikit menceritakan kejadian di tkp versi kk saya Dora Natalia Singarimbun.

kk saya menegur polisi krn berdiri di jalan yg lancar dan mengatakan pak kalo mw mengatur lalu lintas di tempat yg macet jgn yg di jalan yg lancar, tapi polisi malah menghadang dan mengambil kunci mobil tanpa membuat surat tilang, (memang kk saya org nya tempramen) akhirnya kk saya turun dr mobil dan meminta kunci mobil dan di buatkan surat tilang klo mmg didapati kesalahan berlalu lintas, tapi si polisi tdk kasi malahan polisi yg satu mengambil kesempatan dgn merekam kejadian disaat kk saya berusaha menggapai kunci yg di pegang polisi, seolah kk saya mencakar polisi.

sayangnya saat polisi mengembalikan kunci mobil kk saya sambil menginjak kaki kk saya yg tanpa sepatu dengan sepatu boot polisi itu tdk di rekam oleh teman nya.tapi ya itu lah sehebat apapun kita tetap kita manusia biasa yg lemah di mata Tuhan. saya pribadi tetap menilai kk saya ada kesalahan tapi tidak utk kita hakimi.

Â