Sukses

Pemuda NTT Minta Pemerintah Hilangkan Trauma Korban Penikaman

Polisi juga diminta bergerak cepat menenangkan massa. Agar tidak terjadi hal yang tak diinginkan usai penikaman.

Liputan6.com, Jakarta - Tujuh siswa SDN I Sabu Barat, Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi korban penikaman seorang pria bernama Irwansyah. Mereka masih menjalani perawatan intensif di Puskesmas Sabu Rai Jua.

Ketua Forum Pemuda Nusa Tenggara Timur (FPNTT) Yohanes Hibandale meminta pemerintah pusat memberikan perhatian kepada para korban. Agar, trauma akibat penikaman segera hilang.

"Tolong dari Kementerian Sosial dan pihak terkait lainnya untuk memperhatikan proses pengobatan, agar mereka dapat keluar dari trauma," ucap Yohanes di Jakarta, Rabu 14 Desember 2016.

Selain itu, dia meminta polisi bergerak cepat menenangkan massa. Agar tidak terjadi hal yang tak diinginkan.

"Kami minta aparat kepolisian bergerak. Hal ini demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," tandas Yohanes.

Sementara itu, Sekretaris Jendral DPP PKB Abdul Kadir Karding berharap aparat keamanan bersikap cepat dan tanggap dalam menangani kasus ini. Negara harus menjamin rasa aman dan keadilan masyarakat melalui penegakan hukum.

"Jangan ada persepsi penegak hukum kalah dengan kekuatan massa," tutur Karding di kesempatan terpisah.

Yang tidak kalah penting, lanjut pria yang duduk di Komisi III DPR ini, peran tokoh masyarakat dan agama juga sangat penting dalam mengantisipasi dan ketegasan pemerintah dalam menyikapi berbagai informasi.

"Pemerintah harus tegas menindak," pungkas Karding.

Seorang pria bernama Irwansyah (32) menikam tujuh anak Sekolah Dasar (SD) di Sabu Barat, Kabupaten Sabu Raijua sekitar pukul 09.00 Wita pada Selasa 13 Desember 2016. Kejadian itu bermula sekitar pukul 08.47 Wita saat pelajaran tengah berlangsung, pelaku yang membawa sebilah pisau masuk ke ruangan kelas V SDN 1 Sabu Barat.

Saat itu, pelaku menuju ke bangku belakang menghampiri anak perempuan berinisial NO, saat itu juga pelaku langsung memutar wajah SD tersebut dan melukai lehernya.

Â