Sukses

Bakamla: OTT KPK Terkait 3 Proyek Senilai Rp 400 Miliar

Ari Soedewo mengatakan, tertangkapnya Eko Susilo Hadi terkait pengadaan sektor kelautan. Yakni ada tiga proyek yang tengah dijalani Eko.

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) Laksamana Madya TNI AL Ari Soedewo mengaku prihatin atas Operasi Tangkap Tangan (OTT) dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap salah satu deputinya.

KPK menangkap Deputi Informasi, Hukum dan Kerjasama Bakamla Eko Susilo Hadi pada siang hari tadi, Rabu (14/12/2016).

"Jam 15.00 WIB saya dikabari, dilapori ada yang tertangkap tangan. Yang bersangkutan merupakan Deputi Informasi, Hukum dan Kerjasama," ucap Ari Soedewo saat jumpa pers di kantornya, Jakarta, Kamis (14/12/2016).

Ari Soedewo mengatakan, tertangkapnya Eko Susilo Hadi terkait pengadaan sektor kelautan. Yakni ada tiga proyek yang tengah dijalani oleh Eko.

Ketiga proyek tersebut adalah Badbone atau kabel fiber optik, Satelit Monitor (Satmon) adalah semacam monitor informasi dari satelit, dan Longrange Camera, sejenis teropong jarak jauh.

"Proyek tersebut seharusnya Desember 2016 sudah selesai. Namun ini masih berjalan. Tahun 2016 tiga proyek tadi senilai Rp 400 miliar," kata Ari.

Meski sudah tertangkap tangan oleh KPK, Ari mengaku masih belum bisa memutuskan kebijakan yang tepat untuk Eko Susilo Hadi. "Kami masih mendalami dahulu. Saya masih belum berpikir apakah akan memberi sanksi atau tidak," terang Ari.

  • Komisi Pemberantasan Korupsi adalah lembaga negara untuk memberantas tindak pidana korupsi
    Komisi Pemberantasan Korupsi adalah lembaga negara untuk memberantas tindak pidana korupsi

    KPK

  • OTT KPK dilakukan ke para pejabat yang terindikasi melakukan korupsi atau pungutan liar di Indonesia.

    OTT KPK

  • Bakamla adalah singkatan dari Badan Keamanan Laut.

    Bakamla

Video Terkini