Liputan6.com, Batam - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Kepri mengidentifikasi dua korban pesawat Polri M-28 Skytruck yang jatuh di perairan Lingga pada 3 Desember 2016.
"Hari ini dua jenazah lagi teridentifikasi, jadi total sudah delapan teridentifikasi oleh Tim DVI," kata Kapolda Kepri Brigjen Sam Budigusdian di RS Bhayangkara Batam, Kamis (15/12/2016).
Jenazah dengan label I-LNG-011 teridentifikasi atas nama Komisaris Polisi Anumerta Budi Waluyo. Dasar identifikasi melalui DNA yang dikirimkan ke Mabes Polri cocok dengan data pembanding Muhammad Ali Sulaiman selaku anak kandung korban.
Kedua jenazah dengan label I-LNG-014 teridentifikasi atas nama Brigadir Polisi Anumerta Andi Junaedi. Dasar identifikasi dari data dental dan DNA yang cocok dengan data pembanding Ayudhya Kirana Maharani, anak kandung dari korban.
Sam mengatakan, sampel DNA untuk lima bagian tubuh masing-masing berlabel no 004, 008, 009, 010, dan 013 teridentifikasi sama dengan korban sebelumnya yakni label jenazah I-LNG-004 atas nama Ajun Inspektur Polisi Dua Anumerta Erwin atas dasar identifikasi yang identik dengan DNA bagian tubuh I-LNG-007.
Untuk I-LNG-008 dan I-LNG-010 teridentifikasi atas nama Komisaris Polisi Anumerta Safran melalui dasar identifikasi yang identik dengan sampel I-LNG-005.
Selanjutnya I-LNG-009 dan I-LNG-013 atas nama Brigadir Polisi Kepala Anumerta Joko Sungatno. Dasar Identifikasi DNA cocok dengan data Renat Arif Fadilah anak kandung korban.
Dengan tambahan dua jenazah teridentifikasi tersebut, maka kedelapan yang sudah dikenali identitasnya adalah Brigadir Polisi Satu Anumerta Eri Dwi Perdana, dan Brigadir Polisi Kepala Anumerta Suwarno.
Komisaris Polisi Anumerta Safran, Komisaris Polisi Anumerta Abdul Munir, Ajun Inspektur Polisi Dua Anumerta Erwin, Brigadir Polisi Anumerta Joko Sungatno, Komisaris Polisi Anumerta Budi Waluyo, Brigadir Polisi Anumerta Andi Junaedi.
"Hingga kini lima korban lain belum berhasil diidentifikasi," kata Sam seperti dikutip dari Antara.
Sebelumnya Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Batam menyatakan 13 anggota yang berada dalam pesawat jatuh tersebut dinyatakan gugur dalam tugas dan mendapatkan penghargaan kenaikan pangkat satu tingkat.