Liputan6.com, Tanah Karo - Panglima Komando Cadangan Strategis TNI ADÂ Letnan Jenderal TNI Edy Rahmayadi mengatakan, dengan mengenang Hari Juang Kartika maka mengingatkan kembali dengan perjuangan Panglima Besar Jenderal Soedirman.
"Untuk itu, mari kita renungkan kembali salah satu pesan Jenderal Soedirman, yaitu satu-satunya hak milik nasional yang masih utuh tidak berubah-ubah, meskipun harus mengalami segala macam persoalan dan perubahan, hanyalah Angkatan Perang Republik Indonesia," kata Rahmayadi di Kabanjahe, Medan, Kamis 15 Desember 2016.
Hal itu dia katakan pada upacara Hari Juang Kartika yang dihadiri sekitar 2.000 orang, di Stadion Samura, Kabanjahe, Kabupaten Karo.
Advertisement
Dia mengatakan, melalui peringatan Hari Juang Kartika 2016 diselenggarakan melalui upacara sederhana dan serentak di seluruh wilayah Indonesia. Selain itu, juga disertai dengan syukuran dan berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan.
Hal itu merupakan refleksi dari jati diri TNIÂ sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, tentara nasional dan tentara profesional yang senantiasa harus manunggal dengan rakyat.
"Serta mengedepankan kepentingan masyarakat, bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di atas segala-galanya," ucap Rahmayadi.
Ia mengatakan, pesan itu harus dimaknai walaupun TNI AD telah tumbuh dan berkembang menjadi organisasi yang modern dan profesional. Namun tidak boleh meninggalkan jati dirinya sebagai tentara rakyat.
Nilai-nilai kemanunggalan dengan rakyat yang terkandung dalam peristiwa sejarah Palagan Ambarawa hendaknya senantiasa ditanamkan dalam gerak langkah pengabdian setiap Prajurit TNI AD.
Peristiwa Ambarawa
Ia juga menyampaikan atas nama keluarga besar TNI-AD, mengucapkan terima kasih yang tulus dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh masyarakat Indonesia yang telah mencurahkan cintanya kepada TNI-AD, sehingga dapat mengemban setiap tugas dan amanah yang dipercayakan oleh rakyat.
Hari Juang Kartika pada hakikatnya dilandasi oleh sebuah peristiwa bersejarah penting dalam perjuangan mempertahankan Kemerdekaan yang terjadi 71 tahun silam di Kota Ambarawa.
"Peristiwa yang kemudian dikenal sebagai Palagan Ambarawa itu, telah membawa dampak politik secara internasional dan menjadi momentum penting untuk menunjukkan eksistensi TNI-ADÂ sebagai penjaga tegak kokohnya NKRI," kata dia.
Peringatan Hari Juang Kartika ini dimeriahkan dengan pameran persenjataan TNI AD yang diikuti seluruh badan pelaksana Kodam I/BB, Bhakti Sosial yang meliputi donor darah, dan khitanan massal gratis.
Demikian juga pengobatan massal gratis dan pemberian santunan kepada para warakawuri, pensiunan serta pejuang serta dimeriahkan dengan hiburan rakyat selama tiga hari sejak 15 Desember, di Tanah Karo.
Pada kesempatan itu, Rahmayadi ditabalkan marga Ginting sebagai bentuk penghargaan dari warga Tanah Karo. Penabalan itu dilakukan Ketua Adat Tanah Karo, Malem Ukur Ginting.
Hadir pada upacara tersebut Panglima Kodam I/Bukit Barisan, Mayor Jenderal TNI Lodewijk Pusung, Kepala Staf Kodam I/Bukit Barisan, Brigadir Jenderal TNI Tiopan Aritonang, dan Kepala BNN Sumatera Utara, Brigadir Jenderal Polisi Andi Loedianto.