Liputan6.com, Jakarta - Subdit Resmob Polda Metro Jaya mengungkap kasus dugaan penculikan terhadap bocah bernama Rara Ananda Caesara (3,5) di Bekasi, Jawa Barat. Rupanya, cerita penculikan itu dikarang oleh kakak korban, RM (16) karena takut dimarahi sang ayah, Hendry Dinata.
Kepala Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Budi Hermanto mengatakan, kasus tersebut bermula dari postingan sang ayah yang mengaku putrinya diculik. Meski Hendry tak melapor, polisi tetap membantu menyelamatkan anak tersebut.
"Ini menjadi viral di media sosial, sehingga Resmob Unit IV bergerak dan bisa menemukan bocah R dini hari tadi," ujar Budi di Mapolda Metro Jaya, Jumat (16/12/2016).
Advertisement
Sementara, Kanit IV Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Teuku Arsya Khadafi mengatakan, pihaknya ditugaskan membantu penyidik Polres Bekasi Kota untuk menelusuri keberadaan bocah Rara.
"Pada tanggal 14 pelapor (RM) melapor ke Polres Bekasi Kota dan kami langsung melakukan reka ulang. Dari sana ada beberapa hal yang janggal yang ditemui penyidik," ucap Arsya.
Arsya pun menjelaskan kronologi sebenarnya berdasarkan pengakuan RM dan temannya Andry. Minggu sore itu, keduanya minta izin kepada sang ayah untuk mengajak Rara pergi mengendarai sepeda motor ke salah satu mal di Bekasi, Jawa Barat.
Setelah itu, RM dan Andry mengajak Rara ke rumah neneknya di Jalan Kayumanis lll, Jatinegara, Jakarta Timur. Ketiganya tiba di sana sekitar pukul 17.30 WIB.
Di rumah itu, ketiganya disambut sang nenek dan ibu kandung bernama Dede Cahyati yang memang sudah tidak tinggal lagi bersama anaknya lantaran persoalan rumah tangga. Dede pun langsung melepas kangen dengan menggendong Rara.
"Sang ibu menggendong Rara dengan maksud mengajak membeli es krim untuk Rara," kata Arsya.
Namun hingga pukul 20.00 WIB, Dede dan Rara tak kunjung kembali. Nomor ponselnya juga tidak bisa dihubungi. Sang nenek, RM, dan Andry pun semakin panik.
Ia sempat mencari Rara dan ibunya di kawasan Tebet, Jakarta Selatan namun tak kunjung ketemu. Hingga akhirnya sekitar pukul 23.00 WIB, Refti dan Andry memberanikan diri pulang tanpa Rara ke rumahnya di Bekasi.
Rekayasa Dimulai
Sepanjang perjalanan pulang, RM gundah. Dia takut harus berkata apa kepada sang ayah terkait keberadaan Rara. Akhirnya, Andry memberikan solusi dengan mengarang cerita seolah-olah Rara diculik oleh orang tak dikenal.
"Di rumah, ayah RM yaitu Hendry Dinata menanyakan keberadaan adiknya," ucap Arsya.
Rasa takut membuat RM tak jujur. Ia pun mengikuti ide Andry dengan mengatakan kepada sang ayah bahwa Rara diculik. RM mulai mengarang cerita.
"Dia bilang bahwa dia diserempet oleh orang yang menggunakan motor tanpa pelat nomor. Orang tersebut menggunakan jaket hitam, masker dan helm. Ketika mereka terjatuh Rara langsung dibawa pergi," ucap Arsya menirukan cerita RM.
Polisi mulai curiga saat keterangan tersebut terlihat janggal saat direka ulang. Polisi pun terus melakukan penelusuran, hingga akhirnya diketahui keberadaan bocah Rara di kontrakan ibunya di Kampung Ceger, Jakarta Timur.
Arsya menegaskan, pada intinya tidak ada penculikan pada kasus ini. Cerita tersebut muncul secara spontan lantaran sang kakak takut dimarahi ayahnya.
"Perkara ini menjadi heboh karena ada kabar penemuan jenazah bocah di Banyumas, ciri-ciri mirip, tapi Alhamdulillah bukan," kata Arsya.
"Rara ditemukan dalam keadaan sehat, selamat, tanpa kekurangan apapun. Intinya ada persoalan internal keluarga saja," pungkas Arsa.