Sukses

Barometer Pekan Ini: Kita Harus Menang

Kemenangan di leg pertama di Pakansari membuktikan, Indonesia mampu menundukkan Thailand yang sudah empat kali menjuarai AFF.

Liputan6.com, Jakarta - Semua demi bola. Semua demi Merah Putih. Itulah yang mendorong ribuan orang berdatangan ke Markas Kodim 061 Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Selasa 14 Desember 2016 lalu.

Mereka adalah para pendukung fanatik timnas Indonesia. Tujuannya, ingin membeli tiket pertandingan leg pertama final timnas Garuda melawan tim Gajah Putih Thailand.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Sabtu (17/12/2016), begitu banyak yang datang, tapi sedikit tiket yang tersedia. Berebut antrean pun dilakukan demi mendapatkan tiket. Bahkan teriakan tentara yang berjaga nyaris sia-sia.

Saling dorong pun terjadi. Ada yang terjepit, terdesak, terinjak hingga ada pula yang pingsan.

Di saat bersamaan, kericuhan serupa terjadi di Markas Garnisun Tetap I Gambir, Jakarta. Awalnya antrean calon pembeli tiket final Piala AFF 2016 tertib. Tapi sejumlah suporter yang tak sabar merangsek ke loket penjualan tiket hingga akhirnya kacau dan saling dorong.

Dalam sekejap 10 ribu tiket ludes terjual dan banyak juga yang tak kebagian. Tapi, perjuangan untuk mendapatkan selembar tiket pertandingan itu tak sia-sia. Kemenangan timnas Indonesia menebus semua kesusahan itu.

Stadion Pakansari di Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Rabu 14 Desember 2016, menjadi saksi hasil kerja keras para pemain Timnas yang diasuh pelatih Alfred Riedl.

Sebelumnya, Thailand sempat unggul di babak pertama setelah bola hasil sundulan Teerasil Dangda menjebol gawang Indonesia yang dijaga Kurnia Meiga. Skor 0-1 untuk Thailand.

Tapi skuad Garuda bukan tim kerupuk yang mudah melempem. Di babak kedua Indonesia membalas sekaligus membungkam Thailand.

Rizky Pora dan Hansamu Yama Pranata berhasil merobek gawang lawan yang dijaga Kawin Thamsatchanan. Leg pertama final Piala Asia Tenggara atau AFF 2016 berakhir dengan skor 2-1.

Meski baru leg pertama, kemenangan timnas Merah Putih tentu membanggakan bagi semua orang Indonesia. Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang melawat ke Iran pun tentu saja turut gembira.

Namun, tunda dulu kegembiraan panjang itu. Toh kita belum sepenuhnya berhak mengklaim sebagai juara Piala AFF 2016. 

Masih ada satu pertandingan lagi yang harus dilakoni, yaitu laga final leg kedua. Laga yang lebih berat karena digelar di kandang lawan di Stadion Rajamangala, Bangkok, Thailand.

Di depan publik pendukungnya, timnas Thailand yang secara teknik permainan harus diakui lebih unggul, tentu akan mati-matian menebus kekalahannya di leg pertama.

Kamis siang 15 Desember 2016, timnas Indonesia terbang ke Bangkok. Setibanya di Bangkok pasukan timnas kita segera berlatih, bersiap menghadapi perang di lapangan hijau.

Timnas Indonesia melaju ke final Piala AFF 2016 setelah terseok-seok di tahap sebelumnya. Di penyisihan grup kita dikalahkan Thailand 2-4, imbang dengan Filipina 2-2 dan mengalahkan Singapura di pertandingan terakhir dengan skor 2-1.

Di semifinal pada leg pertama di Stadion Pakansari, timnas menundukkan Vietnam 2-1. Sedangkan di leg kedua di Stadion My Dinh, Hanoi, timnas Garuda bermain imbang 2-2. Indonesia unggul agregat 4-3.

Kecewa karena timnasnya tersingkir dari Piala AFF 2016, pendukung Vietnam melempari bus yang membawa pemain timnas Indonesia dari stadion ke hotel.

Sementara malam nanti, tak ada pilihan bagi skuad Garuda. Manahati Lestusen, Rizky Pora, Kurnia Meiga dan kawan-kawan harus bermain habis-habisan agar bisa memboyong Piala AFF ke Tanah Air untuk pertama kalinya.

Kemenangan di leg pertama di Pakansari membuktikan, Indonesia mampu menundukkan Thailand yang sudah empat kali menjuarai AFF. Kini, waktunya Indonesia menang. Ya, menang. Kita harus menang.

Simak ulasan selengkapnya dalam Barometer Pekan Ini yang ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Sabtu (17/12/2016), berikut ini.

Saksikan tayangan video selengkapya dalam tautan ini