Liputan6.com, Jakarta - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menghadiri undangan Maulid Nabi dan zikir bersama di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur.
Dalam kesempatan itu, dia sempat menyinggung soal tindakan SARA dalam Pilkada DKI 2017, yang juga menyandung pasangan duetnya yakni Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
"Ada kompetisi, persaingan. Tentunya kita mengharapkan itu berjalan dengan baik. Semua harusnya mengedepankan kinerja kita. Latar belakang, visi misi kita semua. Persaingan itu seharusnya tidak dikotori oleh unsur SARA," ujar Djarot saat sambutannya dalam acara Zikir Akbar di Gelanggang Olahraga (GOR) Velodrome, Rawamangun, Jakarta Timur, Minggu (18/12/2016).
Dia pun meminta agar oknum yang memainkan isu SARA dalam perebutan kursi DKI 1 untuk menghentikan tindakan yang tidak bertanggung jawab itu.
Advertisement
"Biar masyarakat Jakarta menentukan siapa pemimpin yang benar-benar melayani dengan hati, bisa jujur, bersih, tidak diskriminatif dalam melayani warganya," jelas Djarot.
Terlebih, menurut dia, masyarakat Jakarta sebenarnya menerima mereka. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya sambutan ramah saat mereka melakukan blusukan ke setiap elemen masyarakat di Ibu Kota.
"Masyarakat banyak menerima kami. Mereka bilang senang kami datang dan boleh kembali lagi. Artinya itu bukan penolakan tapi penghadangan. Dan sekarang Alhamdulillah tidak ada lagi penghadangan. Itu semua berkat kesabaran," ujar mantan Wali Kota Blitar itu.
"KJP saya mendapat masukan dari warga bahwa mereka bilang berkat Pak Basuki-Djarot, anak saya bisa sekolah. Kita tidak membeda-bedakan apakah itu muslim atau non-muslim. Semua dapat," lanjut Djarot.
Oleh karena itu, dalam kesempatan tersebut, Djarot meminta doa dari masyarakat. Dia berharap perjuangan dan semangat pasangan cagub-cawagub DKI nomor urut dua dapat direalisasikan dan sampai ke hati warga.
"Sebab itu kami minta bantuan doa," pungkas Djarot.