Liputan6.com, Jakarta - Dari masa ke masa, uang rupiah kerap berganti wajah. Oeang Republik Indonesia (ORI) mulai dikenal setelah kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Senin (19/12/2016), saat itu ORI terdiri dari pecahan 1 sen hingga yang terbesar Rp 100.
Di tahun-tahun berikutnya ORI terus berkembang. Pecahan sen ditiadakan dan nominal pecahan semakin besar.
Advertisement
Pada masa Orde Baru tahun 1968, rupiah seri Sudirman mulai diedarkan. Pada masa ini nominal terbesar rupiah mencapai Rp 10 ribu dan yang terkecil Rp 1.
Kemudian Bank Indonesia beberapa kali memperbarui uang rupiah. Wajah pahlawan nasional silih berganti menghiasi rupiah.
Selain tokoh, uang kertas rupiah juga berlukiskan budaya dan alam Indonesia. Di balik setiap keindahan lukisan pada uang kertas rupiah ada seni dan kerja keras berbulan-bulan.
Pada tahun 1993, pecahan Rp 50 ribu pertama kali diedarkan dan bergambar Presiden Soeharto. Ada pula terbitan khusus menggunakan bahan plastik polymer dengan pengaman holografis.
Pecahan Rp 50 ribu kemudian berganti wajah Wage Rudolph Supratman dan kemudian I Gusti Ngurah Rai. Sementara pecahan Rp 100 ribu baru dikenal pada tahun 1999, berlukiskan Soekarno-Hatta.
Pada keluaran tahun 2004, pecahan terbesar rupiah tetap berlukiskan kedua proklamator kemerdekaan RI. Hal itu juga terjadi pada rupiah keluaran terbaru hari ini.
Saksikan tayangan video selengkapnya dalam tautan ini