Sukses

Jokowi Ajak Bangsa Indonesia Teladani Nabi Muhammad SAW

Hal itu disampaikan Jokowi saat menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1437 H di Kantor Pusat GP Ansor Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengajak para pemuda Islam di seluruh Tanah Air untuk mengambil hikmah peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Caranya dengan meneladani akhlak Nabi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Hal itu disampaikan Jokowi saat menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1437 H dan silaturahmi dengan sejumlah kiai sepuh yang digelar Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Minggu 11 Desember 2016 di Kantor Pusat GP Ansor Jakarta.

"Mengajak kita semua bangsa Indonesia, pemerintah, untuk meneguhkan, mengimplementasikan keteladanan Rasulullah dalam segala aspek kehidupan, utamanya di negara kita Indonesia. Terutama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," ujar Presiden Jokowi, dalam keterangan persnya, Senin (19/12/2016).

Dalam kesempatan itu, Jokowi menyampaikan berbagai cara yang bisa dilakukan dalam meneladani Rasulullah. Yaitu dengan menaati, mengikuti dan dawuh kepada para ulama.

"Karena ulama dan para kiai adalah pewaris Rasulullah. Para kiai selalu menuntun kita untuk Cinta Tanah Air," imbuh dia.

Cinta Tanah Air, lanjut Jokowi, merupakan bagian dari Iman. Cinta ini juga menunjukkan bahwa Islam Rahmatan Lil Alamin, yakni yang mengajarkan kedamaian dan rahmat bagi bagi bangsa dan negara Indonesia.

"Indonesia sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, selama ini telah menunjukkan kepada dunia bagaimana Islam dan dan kehidupan berbangsa berkebangsaan adalah selaras, dan harmoni. Dan ini yang dilihat negara lain," ucap Jokowi.

2 dari 2 halaman

Kemajemukan Itu Anugerah

Jokowi juga menyinggung tentang kondisi di negara lain yang dilanda keguncangan. Baik itu politik maupun ekonomi.

"Di Indonesia alhamdulillah masih diberkahi, masih diberikan karunia. Pertumbuhan ekonomi yang masih di atas 5 persen," ujar Jokowi.

Dalam bidang politik, Jokowi menyatkan relatif sangat stabil kendati agak panas setelah peristiwa 4 November 2016 dan 2 Desember 2016.

"Kita harus sadar semuanya itu, kita diingatkan sekarang ini, bahwa negara ini memang negara yang majemuk, beragam," imbuh Jokowi.

Indonesia adalah negara yang penuh dengan keberagaman, terdapat 700 lebih suku dan 1100 lebih bahasa lokal yang berbeda-beda.

"Tidak ada negara di dunia ini yang semajemuk negara kita, Indonesia. Ini anugerah yang diberikan Allah SWT kepada kita. Kalau kita bisa menyatukan, ini akan menjadi sebuah contoh besar bagi negara-negara lain," terang Jokowi.

Kehidupan yang damai di antara keberagaman ini, tidak terlepas dari peran kiai dan ulama. Mereka terus memberikan nasihat atau tausiyah kepada masyarakat.

"Bimbingan yang selalu diberikan pada kita semuanya dari para kiai, para ulama, mengingatkan kita betapa kita ini memang berbeda-beda," ujar Presiden.

Menutup sambutannya, Presiden Joko Widodo memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para Pemuda Ansor atas peran aktifnya menjaga ukhuwah bangsa. Diharapkan peran itu dapat berjalan secara kontinyu demi mewujudkan Indonesia sebagai bangsa pemenang di masa mendatang.

"Saya harap terus menjadi kader bangsa yang cerdas dan tangguh, berakhlak mulia, sehat, kreatif, ikhlas dan beramal sholeh, selain itu juga berani dan patriotik seperti digambarkan dalam Quran Surat Al- Adiyat, yaitu kuda perang yang berlari kencang dan tidak takut memasuki medan perang," ucap Presiden.

Turut hadir mendampingi Presiden Joko Widodo dalam silaturahmi ini, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan.

Selain itu, acara juga dihadiri sejumlah kiai sepuh Nadhlatul Ulama, Dewan Penasihat dan Dewan Instruktur GP Ansor, Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas beserta jajaran pengurus GP Ansor, dan seluruh anggota GP Ansor.

Video Terkini