Liputan6.com, Jakarta - Sidang kasus dugaan penistaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok akan kembali digelar di gedung bekas Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Pengamanan sidang Gubernur nonaktif DKI Jakarta itu sama seperti pada sidang perdana dengan melibatkan Gegana polda Metro Jaya.
"Ya (siagakan tim Gegana). Itu kita tetap saja antisipasi, SOP yang kita buat kita lakukan dengan baik," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono, di kantornya, Jakarta, Senin 19 Desember 2016.
Soal jumlah pasti personel yang akan diterjunkan, ia enggan menyebutkan secara rinci. Pada sidang perdana sebelumnya, Polda Metro Jaya menerjunkan 3.000 personel gabungan dari Polres Jakarta Pusat dan Jakarta Utara.
Advertisement
"Kita melihat dulu ya. Jumlahnya itu bisa naik bisa turun, tergantung dengan jumlah masyarakat yang berkembang di sana. Kita melihat dari pergerakan intelijen yang dibuat oleh Dit Intelkam," beber Argo.
Ia juga mengakui, jika sidang Ahok akan menyedot perhatian publik. Dan bukan tidak mungkin akan kembali digelar aksi unjuk rasa seperti pada sidang 13 Desember 2016.
Meski begitu, Argo menegaskan, pihaknya telah menyiapkan serangkaian strategi agar sidang Ahok berjalan lancar tanpa mengganggu aktivitas publik. Bahkan, polisi juga akan disebar tidak hanya di lokasi sidang, tapi di sekitar dan menuju sidang. Tujuannya untuk mengurai kemacetan lalu lintas, terutama sekitar lokasi sidang.
"Untuk lalu lintas kemarin kan kita masih bisa ramai lancar. Dan nanti kita tetap berupaya yang mana biar aktivitas masyarakat di lingkungan sekitar situ tetap berjalan dengan baik," Argo memungkas.