Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi memutuskan tetap melaksanakan ujian nasional 2017. Keputusan ini diambil setelah dibicarakan dalam rapat terbatas.
Pembahasan ujian nasional ini muncul setelah adanya usulan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy untuk melalukan moratorium ujian nasional. Isu ini kemudian menjadi perbincangan nasional dan terus menjadi pembahasan.
Setelah keputusan ini, Muhadjir pasrah. Ia menolak untuk berbicara lebih jauh terkait teknis pelaksanaan ujian nasional 2017 nanti.
Advertisement
"Tanyakan ke Seskab. Tadi sudah dijelaskan Seskab," kata Muhadjir di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (19/12/2016).
Pelaksanaan ujian nasional 2017 memang akan dilengkapi dengan berbagai penyempurnaan. Salah satunya peningkatan kualitas guru. Muhadjir mengatakan, keterlibatan guru dalam pembuatan soal ujian nasional tetap akan dilakukan.
"Tinggal kelanjutannya saja. Nanti akan ada workshop-workshop, termasuk melibatkan guru membuat soal dengan gunakan standar nasional di bawah kendali BNSP (badan nasional sertifikasi kompetensi) dan bimbingan LPMP (lembaga penjaminan mutu pendidikan) dari Kemendikbud. Untuk konten nanti diarahkan oleh P4TK (Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan)," ujar Muhadjir.
Keputusan ini terbilang cukup mepet dengan pelaksanaan ujian nasional yang mulai dilaksanakan pada April 2017. Hal ini tentu berkaitan dengan tender pengadaan soal ujian nasional. Muhadjir pun yakin tender bisa tetap berjalan dan memenuhi target.
"Insya Allah," kata Muhadjir.