Liputan6.com, Jakarta - Sudah 12 ledakan terdengar dari dalam kontrakan tiga terduga teroris di Tangerang Selatan. Ledakan itu merupakan bom yang sengaja disterilisasi Tim Densus 88 dan Gegana.
"Masih ada tiga bom lagi, tapi kita masih belum tahu di ruangan belakang jadi secara teknis jibom (penjinak bom) sedang menangani," ujar Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Ayi Supardan di lokasi, Rabu (21/12/2016).
Menurut Ayi, ledakan itu memang sengaja dipisah-pisah agar tak berefek mematikan. Ledakan bukanlah bom secara utuh.
Advertisement
"Satu-satu jadi kalau sekaligus nanti hancur. Di situ di kamar yang sama. Ya satu bom satu ledakan. Tapi itupun sampai sekarang masih belum final, karena ada informasi untuk cek ke ruangan belakang," kata Ayi.
Bau belerang bercampur bau telur busuk dan plastik terbakar sangat pekat tecium di lokasi. Proses sterilisasi ini bakal berlangsung hingga tengah malam. Bahkan warga sekitar lokasi tak diperkenankan memasuki rumah di dekat kontrakan itu.
"Sampai ini betul-betul steril," jelas Ayi.
Hal ini dilakukan, agar tak ada korban jiwa. Sebab, ledakan bom itu sudah membuat kerusakan yang cukup parah di sekitaran kamar-kamar kontrakan terdekat.
"Ya kan kalau rekan-rekan ketahui, bahwa ledakan seperti itu setelah diurai kalau realnya lebih besar. Tadi termasuk (informasi) dari pimpinan (Kapolri) low explosive ya," terang Ayi.
Menurut Ayi, para terduga teroris menyewa satu kamar kontrakan. Ada empat kamar yang bersebelahan di sana.
"Empat kamar semuanya, tapi yang disewa oleh pelaku itu satu atas nama dua orang, tapi tadi yang ngisi empat orang. yang hidup sudah diamankan dibawa sama tim dalam penyelidikan di tempat lain," jelas Ayi.