Liputan6.com, Jakarta - Tiga jenazah terduga teroris yang terlibat baku tembak dengan aparat Densus 88 Antiteror di Tangerang Selatan dibawa ke Rumah Sakit (RS) Polri, Kramatjati, Jakarta Timur. Ketiganya tewas setelah mencoba melawan aparat yang menggerebek tempat persembunyian mereka di Kampung Curug RT 2 RW 1, Babakan, Setu, Tangerang Selatan.
Pantauan Liputan6.com, Rabu (21/12/2016) pukul 20.50 WIB, ketiga kantong yang membungkus jasad teroris itu tiba dengan tiga mobil jenazah yang berbeda. Petugas langsung menurunkan ketiganya satu per satu dari mobil ke ruang Instalasi Kedokteran Forensik RS Polri.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto menyebut, tim Densus 88 mengamankan seorang terduga teroris bernama Adam di Jalan Raya Serpong, Tangerang Selatan sekitar pukul 08.00 WIB pagi hari ini. Adam kemudian diinterogasi petugas.
Advertisement
"Dari keterangan Adam, didapatkan bahwa ada rekannya tiga orang di kontrakan," kata Rikwanto ketika memberikan keterangan persnya di kompleks Mabes Polri, Jakarta.
Usai menangkap Adam, kemudian Densus langsung menuju rumah kontrakan di Kampung Curug RT 2 RW 1, Kelurahan Babakan, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan. Di tempat itu, berdasarkan pengakuan Adam, ada tiga terduga teroris lain yaitu Omen, Helmi, dan Irwan.
Ketiga terduga teroris diduga menyimpan bom di rumah kontrakan tersebut.
"Sekitar pukul 09.45 WIB di Babakan Setu, Tangsel yang memang sesuai petunjuk Adam. Dari dalam rumah kontrakan terdeteksi tiga orang," ujar Rikwanto.
Ketika didatangi Densus dan diminta untuk menyerah, ketiga terduga teroris itu malah melakukan perlawanan. Baku tembak pun tidak terelakkan.
Bahkan, ketiga pelaku sempat melemparkan bom ke arah petugas. Beruntung, bom tidak meledak. Ketiga terduga teroris akhirnya tewas ditembak petugas.
"Sudah diminta untuk menyerah. Namun ada perlawan dari pihak teroris. Dengan salah satunya dengan melemparkan bom. Alhamdulillah bom tidak meledak dan tim densus melakukan tindakan tegas dengan melumpuhkan mereka," jelas Rikwanto.