Liputan6.com, Jakarta - Wiranto sudah menyatakan mengundurkan diri Ketua Umum DPP Partai Hanura. Dia beralasan, perlu lebih berkonsentrasi pada jabatannya‎ sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam).
Wiranto mengatakan, dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) yang diselenggarakan Rabu malam ini dilakukan ‎pemilihan Ketua Umum DPP Partai Hanura yang baru. Muncul satu nama sebagai calon tunggal, yakni Oesman Sapta Odang yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua MPR.
‎"Melalui penjaringan yang ketat dan musyawarah, kita sudah memutuskan dalam agenda Munaslub ini satu nama sebagai calon Ketum Hanura. Nama itu adalah Oesman Sapta Odang," ujar Wiranto di Kantor DPP Partai Hanura, Jalan Mabes Hankam, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (21/12/2016).
Advertisement
Nama Oesman diputuskan usai Hanura melakukan penjaringan dari nama-nama kandidat yang ada, baik dari internal maupun eksternal. Dari internal di antaranya ada nama Yuddy Krisnandi, Saleh Husein, Nurdin Tampubolon‎. Sementara dari eksternal partai muncul nama mantan Panglima TNI, Moeldoko.
"Mungkin ada tujuh orang. Lumayan banyak sih," kata mantan Panglima TNI ini.
Wiranto menjelaskan, kenapa dalam Munaslub ini hanya ada satu calon tunggal. Menurut dia, partainya menghindari konflik ketika calon lebih dari satu nama. Sehingga, sebelum Munaslub, maka dipilihlah jalur musyawarah yang memunculkan nama Oesman sebagai calon tunggal.
"Kita menghindari terjadinya konflik, maka kita ke depankan musyawarah mufakat. Dengan putusan yang bisa dipertanggungjawabkan, maka muncul usulan aklamasi yang kita dorong," ujar dia.
Meski demikian, lanjut Wiranto, Oesman harus bersedia dan menyetujui untuk menandatangani pakta intergitas Partai Hanura. Setelah itu pemilihan dalam Munaslub akan dilakukan‎.
"Mudah-mudahan dengan tidak adanya kompetisi dan musyawarah, maka kita harapkan berjalan dengan lancar," ujar Wiranto.