Liputan6.com, Jakarta Polri mengamankan sejumlah gereja yang menggelar misa Natal. Polisi menerapkan pengamanan bertingkat, mulai dari gereja yang hanya dijaga puluhan hingga ratusan, atau bahkan dengan penempatan sniper atau penembak runduk.
"Sistem Pam (pengamanan) sudah diterapkan, jumlah Pam disesuaikan jumlah pengunjung, besar gereja, kegiatan dan lama waktu beribadah," ujar Karo Penmas Mabes Polri Brigjen Rikwanto di Mabes Polri, Trunojoyo, Jakarta Selatan, Sabtu (24/12/2016).
Baca Juga
Rikwanto mencontohkan, di salah satu gereja di Jakarta, bisa saja dijaga ratusan aparat gabungan. Baik itu dari unsur TNI, Polisi dan Satu Pol PP.
Advertisement
"Seperti di Katedral bisa sampai 100 lebih, gereja kecil puluhan (personel), kapel dibawah 10 (personel) dan yang lainnya dipatroli," jelas Rikwanto.
Dalam pengamanan Natal ini, polisi di gereja dalam posisi siaga satu. Level keamanan ini berlaku untuk semua pengamanan gereja di seluruh wilayah Indonesia.
"Seluruhnya siaga 1 di seluruh Indonesia, ini dilakukan untuk fokus dan konsen penuh (personel) amankan giat ibadah, termasuk tempat keramaian," jelas Rikwanto.
Pengamanan ekstraketat tak berlaku di semua tempat. Polri sudah memetakan lokasi rawan dan sasaran para peneror. "Pam level macem-macem, sesuai situasi kondisinya," kata Rikwanto.
Untuk penempatan penembak runduk di beberapa lokasi, Rikwanto enggan berkomentar. Selain demi keamanan, dan tentunya operasi pengamanan yang bertingkat.