Liputan6.com, Jakarta “Merokok Membunuhmu”. Begitulah pesan yang tertulis di tiap bungkus rokok. Pesan ini lebih mirip dogma yang harus diyakini kebenarannya. Kalau membaca peringatan itu, seolah olah orang yang merokok langsung mati.
Jangan terburu-buru menarik kesimpulan. Bahwa rokok memiliki kandungan zat negatif bagi tubuh, semua orang juga tahu. Namun, bukan berarti kandungan zat negatif, seperti nikotin, tak bisa dinetralisir.
Baca Juga
Belum lagi, banyak fakta, ahli hisap tembakau bisa tetap sehat dan berumur panjang. Salah satunya, Suparman Sidomejo yang akrab disapa Mbah Gotho. Pria yang lahir 1870 itu, tetap bugar meski sudah puluhan tahun mengonsumsi tembakau.
Advertisement
Di usia yang hampir 146 tahun, ia tetap bisa menikmati kepulan tembakau sembari duduk di kursi miliknya di teras rumah Mbah Gotho, tentu saja salah satu fakta unik bahwa tembakau bisa juga bersahabat dengan tubuh. Bukan pembunuh seperti terus didengungkan kelompok anti tembakau.
Bahkan, seiring kemajuan medis, ada banyak fakta-fakta temuan baru, para ahli hisap tembakau tetap bisa sehat menikmati hidup. Syaratnya, menjaga asupan makan dan menerapkan konsumsi makanan yang bisa menetralisir nikotin.
Misal, perokok disarankan untuk mengonsumsi makanan mengandung omega 3 seperti kacang-kacangan, ikan teri, udang, kepiting, dan sayuran hijau karena secara ilmiah membantu menurunkan tingkat lender dalam paru-paru.
Konsumsi juga makanan minuman yang terbuat dari kedelai, seperti susu kedelai, tempe, tahu, karena dapat memperbaiki fungsi paru-paru dan mengurangi resiko sesak nafas. Flavonoid yang terdapat dalam kedelai berfungsi sebagai anti-peradangan sehingga melindungi paru-paru dari paparan nikotin di tembakau.
Sempatkan juga konsumsi makanan yang punya banyak kandungan anti oksidan, seperti apel, brokoli, wortel, buah bit dan lain sebagainya. Sebuah penelitian menyebutkan, mereka yang mengonsumsi apel 5 buah dalam seminggu jantung dan paru-parunya berfungsi lebih baik dibanding yang tidak sama sekali.
Konsumsi juga jeruk nipis karena mampu menurunkan kadar nikotin sebesar 70,65. Para perokok disarankan juga untuk lebih banyak konsumsi air putih karena air putih memiliki kegunaan mengeluarkan nikotin dari dalam tubuh. Tak kalah penting, luangkan waktu sekitar 30 menit untuk berolahraga ringan sehingga asupan oksigen ke tubuh bertambah.
O, iya, rokok dan kopi bagi sebagian orang memang paduan yang pas dan nikmat. Namun akan lebih baik diselingi atau bahkan diganti dengan jus segar atau susu agar dapat dapat menetralisir nikotin yang masuk ke dalam tubuh.
Riset paling anyar di Inggris, seperti dilansir BBC, juga menguak fakta menarik. Para perokok bisa tetap sehat bugar hingga puluhan tahun, juga dikarena ada faktor gen. Prof Martin Tobin, salah seorang peneliti dari University of Leicester, mengatakan gen punya andil besar terhadap cara paru-paru tumbuh dan merespons cedera.
Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Lancet Respiratory Medicine, membandingkan perokok dan non perokok yang terjangkit paru-paru kronis atau Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD).
Dari uji coba yang melibatkan 50.000 sukarelawan itu, ditemukan ada DNA tertentu yang bekerja mengurangi risiko COPD. Hasil riset itu menyebutkan, perokok yang punya ‘gen baik’ akan lebih memiliki risiko penyakit paru kronis dibanding mereka yang punya ;gen buruk’.
Nah, terbukti, ada banyak faktor tubuh tetap bisa bugar meski merokok.|
(adv)