Liputan6.com, Bima - Sebanyak 85 ribu warga Kota Bima masih berada di sejumlah titik pengungsian pascabanjir bandang yang terjadi pada Rabu 21 Desember dan Jumat 23 Desember.
"Kalau rumah rusak berat data kita ada 44 rumah, tetapi kemungkinan itu bertambah," kata Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kementerian Sosial Adhy Daryono, di kota Bima, Nusa Tenggara Barat, Senin 26 Desember 2016.
Baca Juga
Ia menegaskan, Tim Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kemensos saat ini menaruh fokus lebih pada penyiapan dapur umum karena masyarakat terdampak belum bisa memasak di rumah.
Advertisement
Selain penyiapan dapur umum, kata Adhy, Kemensos juga telah memberikan bantuan logistik senilai Rp 1 miliar untuk kebutuhan masyarakat terdampak.
Termasuk, ada juga jaminan hidup bagi korban banjir yang rumahnya rusak berat selama tiga bulan ke depan.
"Bantuan ini per orang diberikan sebesar Rp 10 ribu per hari," tutur Adhy seperti dilansir dari Antara.
Ia mengatakan, Kemensos juga akan memberikan bantuan senilai Rp 3 juta bagi korban yang rumahnya mengalami rusak berat.
"Bantuan ini untuk isi perabotan senilai Rp 3 juta per rumah," Adhy menandaskan.