Liputan6.com, Jakarta - Salah satu korban perampokan di Pulomas Utara Nomor 7A, Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur bernama Windy (23), kini terbaring lemah di Rumah Sakit Kartika Pulomas, Jakarta Timur. Tangan dan kakinya terluka.
"Sudah siuman sih. Ada luka lebam di bagian paha, kaki sama tangan," ucap tante Windy, Khotijah di RS Kartika, Pulomas, Jakarta Timur, Selasa (27/12/2016).
Khotijah juga bekerja untuk Dodi Triono, pemilik rumah yang meninggal akibat perampokan Pulomas. Dia mengatakan, keponakannya itu belum mengungkapkan kejadian perampokan.
Advertisement
"Belum sempat cerita. Saya juga enggak tahu (kejadiannya), soalnya saya di rumah sebelah. Rumah sebelah juga milik Pak Dodi," terang Khotijah.
Dia mengaku telah melihat korban perampokan lainnya yang kini dirawat di lantai satu Rumah Sakit Kartika, Pulomas, Jakarta Timur.
Kapolda Metro Jaya M Iriawan mengatakan, perampokan Pulomas tersebut diketahui pada Selasa 27 Desember 2016 sekitar jam 09.25 WIB saat seorang saksi mendatangi Pos Polisi Kayuputih. Dia melaporkan telah terjadi perampokan di kediaman korban.
Iriawan mengatakan, setelah mendapat laporan dari warga, polisi kemudian menemukan 11 korban yang disekap di kamar mandi ukuran 2x1 meter. Mereka dikunci dari luar. Para korban meninggal diduga akibat kehabisan oksigen.
"Yang meninggal enam orang. Lima orang dibawa ke rumah sakit," ujar dia.
Identitas korban meninggal yaitu Dodi Triono (59), Diona Arika Andra Putri (16), Dianita Gemma Dzalfayla (9), Amel, Yanto, dan Tasrok (40).
Sedangkan korban yang masih hidup adalah Emi (41), Zanette Kalila Azaria (13), Santi (22), Fitriani (23), dan Windy (23).
Â