Liputan6.com, Jakarta - Kasus dugaan pembunuhan sadis Pulomas tepatnya, di Jalan Pulomas Utara Nomor 7A RT12/16 Kayuputih Pulogadung, Jakarta Timur, merenggut enam nyawa. Sebanyak lima orang selamat dari penyekapan selama 17 jam di kamar mandi 1,5x1,5 meter itu.
Endah, istri Tasro, supir Dodi Triono menyebutkan kawasan di rumah dugaan pembunuhan sadis Pulomas dinilai rawan perampokan. Menurutnya, sempat terjadi penjambretan enam bulan lalu di depan gerbang rumah Dodi. Korbannya adalah anak Dodi yang sulung, bernama Diora.
"6 bulan lalu juga ada yang sempet dijambret, handphone Mbak Diora dijambret, persis di depan pintu gerbang rumahnya saat suami saya, Tasro, sedang masukin mobil," ujar dia di lokasi, Selasa (27/12/2016).
Advertisement
Dodi, salah satu korban dugaan pembunuhan sadis Pulomas, ia mengaku dikenal ramah di sekitar lingkungannya. "Dia orangnya enggak rewel, dia juga enggak suka ngatur-ngatur pembantu dan pekerja di rumahnya. Pokoknya dia baik banget," ungkap dia.
Endah menambahkan, Dodi juga diketahui merupakan Ketua RT kompleks sebelah rumahnya. "Dia ketua RT mbak, dia juga suka bersosialisasi di sekitaran rumahnya kok, dia baik sama tetangganya," tegas dia.
Enam korban pembunuhan sadis Pulomas yang meninggal adalah Dodi Triono (59), Diona Arika Andra Putri (16), Dianita Gemma Dzalfayla (9), Amel, Yanto dan Tasrok (40). Sementara lima korban pembunuhan sasid Pulomas yang masih hidup yakni Emi (41), Zanette Kalila Azaria (13), Santi (22), Fitriani (23) dan Windy (23).
Kesebelas korban dugaan pembunuhan sadis Pulomas itu, ditemukan dalam kondisi berhimpit-himpitan di dalam kamar mandi sempit berukuran 1,5 x 1,5 meter. (Cynthia Lova)