Liputan6.com, Jakarta - Dodi Triono (59) ditemukan tewas disekap di kamar mandi rumahnya, Pulomas, Jakarta Timur. Dodi yang diduga dibunuh secara sadis ini diketahui sebagai pemenang tender proyek di kawasan Senayan.
"Dia itu pemimpin proyek di Senayan, tapi izinnya belum keluar. Tender sudah dimenangkan," ucap Dewi, adik ipar Dodi Triono di RS Kartika Pulomas, Jakarta Timur, Selasa (27/12/2016).
Namun Dewi tak mau menjelaskan lebih jauh perihal kemenangan tender tersebut. "Wah saya enggak tahu, Mas. Saya juga masih shock nih," kata Dewi.
Dihubungi terpisah, Direktur Umum Gelora Bung Karno (GBK) Senayan Berto Darmo Poedjo mengaku mengenal Dodi Triono. Dodi merupakan mitra lama GBK.
"Yang jelas (Dodi) mitra lama GBK yang sampai sekarang proyeknya belum jalan," kata Berto saat dihubungi Liputan6.com.
Meski begitu, Berto enggan menjelaskan lebih lanjut terkait kerjasama dengan perusahan konsultan arsitektur milik Dodi, PT DA Internasional. "GBK ada kerja sama dengan PT DA Internasional tapi belum jalan," Berto memungkas.
Dodi ditemukan tewas di sebuah kamar mandi berukuran 1,5 m x 1,5 meter. Dodi disekap pelaku bersama 10 penghuni rumah lainnya. Selain Dodi, lima orang juga meninggal dunia. Sementara, lima korban lainnya dalam keadaan kritis dan dibawa ke RS Kartika Pulomas, Jakarta Timur.
Dodi Triono, Korban Pembunuhan Pulomas Pemenang Tender di Senayan
Dodi Triono (59) ditemukan tewas disekap di kamar mandi rumahnya, Pulomas, Jakarta Timur.
Advertisement