Sukses

Sosok Dodi Triono Korban Pembunuhan Sadis Pulomas di Mata Warga

Warga terkejut atas pembunuhan sadis di Pulomas yang menewaskan Dodi Triono.

Liputan6.com, Jakarta Kediaman Dodi Triyono yang menjadi korban pembunuhan sadis Pulomas masih ramai dikunjungi warga. Mereka mengaku terkejut dengan kejadian sadis yang terjadi di kawasan perumahan tersebut.

Sosok Dodi, pria berusia 59 tahun itu dikenal ramah. Ketua RT 12 RW 16 Pulomas itu juga merupakan salah satu penggagas pembangunan perumahan elite di kawasan Jakarta Timur.

Rekan Dodi, Beni (64) mengungkapkan kepribadian sang arsitek tersebut. Dia menilai semasa hidup, korban merupakan sosok ramah, supel, dan pemimpin yang bijak.

"Ini kan 2007 kita mulai bangun perumahan di sini. Selesai sekitar 2009. Beliau langsung jadi ketua RT sampai sekarang hingga beliau meninggal," kata Beni di depan pintu masuk kompleks kawasan Pulomas Residence, Jakarta, Rabu (28/12/2016).

Beni yang juga anggota RT dan kawan karib Dodi itu mengaku terkejut atas pembunuhan sadis Pulomas tersebut. Terlebih, saat ini Dodi meninggalkan istri yang masih dalam kondisi hamil.

"Ya kaget. Beliau juga tinggal di rumah itu (TKP) karena rumah ini (rumah duka) lagi di renovasi. Tidak menyangka yah. Ibu (istri ketiga) juga saat ini kan sedang hamil 7 bulan. Makanya tidak menyangka," jelas Beni.

Beni menyebut, semasa hidupnya Dodi memang kerap menerima tamu dari kalangan elite. Hal itu dirasa berkaitan dengan status pekerjaan Dodi.

"Iya kan beliau ini arsitek. Pasti temannya banyak," ujar Beni.

Bahas Masa Depan Diona

Sementara wali kelas Diona Erika yakni Rusli Sabhani (46) membeberkan, anak kedua dari Dodi itu merupakan anak yang ramah. Meski baru pindah ke sekolah pada Agustus lalu, hubungan Diona dengan teman-temannya tergolong baik.

"Diona dewasa ya. Dia kan anak pertama dari istri keduanya almarhum dan selama ini Diona memang dekat dengan ayahnya karena dia memang tinggal dengan ayahnya setelah bercerai," kata Rusli.

Dia juga terkejut atas peristiwa tersebut. Padahal, belum lama ini Dodi masih sempat membicarakan soal masa depan anaknya.

"Lima hari lalu saya bertemu beliau dan Diona membahas sekolahnya Diona. Karena dia anak baru di sekolah. Agustus baru masuk dia pindahan. Beliau sangat aktif terkait masa depan putrinya," terang wali kelas Sekolah Islam Al Azhar Kelapa Gading itu.

Rusli juga datang ke rumah duka untuk menyampaikan belasungkawa terhadap keluarga Dodi.

Pantauan Liputan6.com, jenazah almarhum Dodi dan kedua putrinya disemayamkan di rumah duka kawasan Perumahan elite Pulomas Residance, Jakarta Timur.

Sementara di sekitaran TKP pembunuhan sadis Pulomas, tampak karangan bunga diletakkan yang merupakan pemberian dari Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa.