Liputan6.com, Jakarta - Diona Arika Andra Putri, salah satu korban penyekapan sadis di Pulomas, Jakarta Timur, ditemukan tak memakai pakaian. Diona dan 10 korban lainnya ditemukan di dalam kamar mandi berukuran 1,5 m x 1,5 m.
"Yang pasti kan begini, di dalam ruangan itu, sangat-sangat sempit, ditambah lagi ruangannya tidak ada ventilasi," ucap Erlinda, komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) di lobi RS Kartika Pulomas, Jakarta Timur, Rabu (28/12/2016).
Lantaran ruangan sesak dengan sedikit oksigen, hal apa pun bisa saja dilakukan demi menghilangkan rasa panas. Hal tersebut juga yang dialami oleh gadis 16 tahun tersebut.
Advertisement
"Mereka melakukan apa yang bisa membantu menghilangkan rasa panas, mungkin bisa saja baju terlepas karena saking panasnya," sambung Erlinda.
Selain tak memakai pakaian, Diona dan korban lainnya yang meninggal juga sempat mengeluarkan darah.
Sebanyak 11 orang disekap dalam kamar mandi berukuran 1,5 x 1,5 meter tanpa ventilasi selama 17 jam di rumah mewah, Jalan Pulomas Utara, Nomor 7A, Kayu Putih, Pulo Gadung, Jakarta Timur. Saat ditemukan pada Selasa 27 Desember 2016, didapati enam orang meninggal dan lima luka-luka.
Enam korban meninggal pembunuhan Pulomas yakni pemilik rumah Dodi Triono (59) dan dua putrinya, Diona Arika Andra Putri (16) dan Dianita Gemma Dzalfayla (9). Kemudian teman Gemma, Amel, serta dua sopir pribadinya bernama Yanto dan Tasrok.
Sementara lima korban selamat daripembunuhan Pulomas itu yakni, dua anak Dodi bernama Zanette Kalila Azaria (13) dan Fitriani (23). Serta tiga asisten rumah tangga bernama Emi (41), Santi (22), dan Windy (23).