Sukses

Kondisi Korban Selamat Perampokan Sadis Pulomas Mulai Membaik

Sebanyak 11 orang disekap dalam kamar mandi berukuran 1,5 x 1,5 meter tanpa ventilasi selama 17 jam di sebuah rumah di Pulomas.

Liputan6.com, Jakarta - Kelima korban yang selamat dari perampokan sadis di kawasan Pulomas, Jakarta Timur kini kondisinya mulai membaik. Mereka mendapat perawatan intensif di Rumah Sakit (RS) Kartika, Pulomas.

Kapolres Jakarta Timur Kombes Muhammad Agung Budijono mengatakan, meski sudah makin sehat, mereka masih harus dalam kondisi suasana tenang.

"Kelima kondisi korban sudah membaik. Tapi masih belum bisa ditemui semua orang," tutur Agung di RS Kartika, Pulomas, Jakarta Timur, Kamis (29/12/2016).

Kelima korban masih terus mendapat perawatan dan terapi penyembuhan dari pihak rumah sakit. Pihak kepolisian juga tetap melakukan pengamanan kepada lima korban.

"Kelima korban terus dilakukan penyembuhan agar cepat kembali memulai aktivitas kembali," jelas dia.

Agung menyebut, kepolisian juga bekerja sama dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) untuk memaksimalkan perawatan para korban. Sebab, selain fisik, pengobatan psikis korban juga sangat penting.

"Kami akan bekerjasama dengan KPAI untuk penyembuhan korban anak-anak," Agung menandaskan.

Sebanyak 11 orang disekap dalam kamar mandi berukuran 1,5 x 1,5 meter tanpa ventilasi selama 17 jam di rumah mewah, Jalan Pulomas Utara, Nomor 7A, Kayu Putih, Pulo Gadung, Jakarta Timur. Saat ditemukan pada Selasa 27 Desember 2016, didapati enam orang meninggal dan lima luka-luka.

Enam korban meninggal yakni pemilik rumah Dodi Triono (59) dan dua putrinya, Diona Arika Andra Putri (16) dan Dianita Gemma Dzalfayla (9). Kemudian teman Gemma, Amel, serta dua sopir pribadinya bernama Yanto dan Tasrok.

Lima korban selamat dari pembunuhan Pulomas itu yakni, dua anak Dodi bernama Zanette Kalila Azaria (13) dan Fitriani (23). Serta tiga asisten rumah tangga bernama Emi (41), Santi (22), dan Windy (23).

Â