Sukses

Pengakuan Perampok Pulomas Pilih Rumah Dodi Triono

Penyidik Polda Metro Jaya terus mengusut kasus perampokan sadis di rumah Dodi Triono, Jalan Pulomas Utara, Nomor 7A, Jakarta Timur.

Liputan6.com, Jakarta - Penyidik Polda Metro Jaya terus mengusut kasus perampokan sadis di rumah Dodi Triono, Jalan Pulomas Utara, Nomor 7A, Jakarta Timur. Polisi pun menggali alasan pelaku menjadikan rumah arsitek kaya itu sebagai sasaran perampokan.

Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan mengatakan, anak buahnya telah menginterogasi dua pelaku yang telah ditangkap hidup-hidup, yakni Erwin Situmorang dan Alfins Bernius Sinaga.

"Tadi kami memeriksa Erwin langsung dan Sinaga kenapa mobil tersebut berhenti di rumah Pak Dodi. Padahal ada rumah lain," ujar Iriawan di Mapolda Metro Jaya, Kamis (29/12/2016).

Iriawan melanjutkan, penyidik terus mendalami apakah saat itu rumah-rumah di sekitar lokasi dalam keadaan terkunci, sementara hanya rumah Dodi Triono yang pintu pagarnya terbuka. "Kenapa terbuka? Itu sopir yang di rumah baru mengeluarkan pintu plastik diberikan kepada sopir yang rumahnya ada di Pulomas Residence, sehingga mungkin tersangka melihat ada peluang," tutur dia.

Kendati, polisi tak percaya begitu saja keterangan pelaku. Penyidik akan terus menggali dan mencocokkan keterangan saksi-saksi dengan bukti yang telah diperoleh.

Kesimpulan sementara, kasus tersebut merupakan perampokan disertai dengan pembunuhan dan penyekapan. "Kalau dilihat Pasalnya 338 jo 365 jo 333 KUHP. Namun tetap didalami karena menurut pengakuan tersangka Erwin ini random milih rumah korban," Iriawan memungkas.

Sebelumnya, 11 orang disekap di dalam kamar mandi berukuran 1,5 x 1,5 meter tanpa ventilasi selama 17 jam di sebuah rumah mewah di Jalan Pulomas Utara, Nomor 7A, Kayu Putih, Pulo Gadung, Jakarta Timur. Enam orang tewas dan lima luka-luka dalam peristiwa yang baru diketahui pada Selasa 27 Desember pagi itu.

Enam korban tewas yakni pemilik rumah Dodi Triono (59) serta dua putrinya, Diona Arika Andra Putri (16) dan Dianita Gemma Dzalfayla (9). Kemudian teman Gemma, Amel, serta dua sopir bernama Yanto dan Tasrok.

Sementara lima korban selamat yakni, anak korban bernama Zanette Kalila Azaria (13), serta empat asisten rumah tangga bernama Emi (41), Fitriani (23), Santi (22), dan Windy (23).

Rabu 28 Desember siang, dua pelaku bernama Ramlan Butarbutar dan Erwin Situmorang berhasil dilumpuhkan dengan timah panas polisi di kawasan Bekasi, Jawa Barat. Ramlan sang kapten perampokan tewas dalam perjalanan ke RS Polri. Sementara Erwin masih dirawat.

Dalam penangkapan itu pula, polisi mengamankan adik Ramlan berinisial R. Saat ini R masih menjalani pemeriksaan sebagai saksi di Kantor Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

Selang beberapa jam, polisi meringkus pelaku lainnya bernama Alfins Bernius Sinaga. Alfins ditangkap tanpa perlawanan dan langsung digelandang ke Mapolda Metro Jaya. Kini polisi tinggal memburu satu pelaku lainnya bernama Yus Pane alias Pius Pane.