Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan masih menunggu hasil pemeriksaan kesehatan yang lengkap dan teliti terhadap pilot maskapai Citilink, yang diduga mabuk saat akan menerbangkan pesawat dari Bandara Juanda Surabaya, Jawa Timur.
"Sekarang belum terima (hasil cek kesehatan pilot). Saat ini kita masih menunggu hasil pemeriksaan kesehatan yang bersangkutan," ujar Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan Bambang S. Ervan kepada Liputan6.com, Jumat (30/12/2016).
Kendati demikian, Kemenhub tetap menganggap kasus ini sebagai sesuatu yang serius. Karena itu, Kemenhub melalui Dirjen Perbuhungan Udara sudah mengirimkan surat peringatan untuk maskapai tersebut.
Advertisement
"Kita sudah mengirimkan surat melalui Dirjen Perhubungan Udara ke Citilink tentang Peringatan 1, karena adanya penyimpangan dalam hal operasional," ujar Bambang.
Dia mengatakan, sebelumnya memang sudah ada hasil pemeriksaan dari klinik di Gapura Angkasa Pura Bandara Juanda yang menyatakan, untuk tes alkohol hasilnya negatif.
"Tapi ini harus dicek ulang. Karena ini sangat krusial, kemungkinan nanti kami akan minta bantuan lembaga kesehatan lainnya. Yang jelas itu harus diperiksa secara detail," ujar Bambang.
Sedangkan terkait rekaman video yang tengah viral di media sosial tentang seorang pilot yang jalan sempoyongan tengah memasuki pintu pemeriksaan bandara, Bambang mengaku sudah melihatnya.
"Saya sudah melihat, tapi belum tahu apakah terkait masalah ini dan kami belum mengonfirmasi," ujar Bambang.
Jatuhkan Sanksi Tegas
Sebelumnya dikabarkan, penumpang Pesawat Citilink rute Surabaya-Jakarta menolak diterbangkan karena menduga sang pilot pesawat sedang mabuk.
Dalam rekaman video amatir, seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Rabu 28 Desember 2016, nampak suasana di dalam kabin pesawat Citilink dengan nomor penerbangan QG-800.
Para penumpang pesawat dengan tujuan Jakarta itu memaksa untuk turun karena mereka curiga dengan kondisi kesiapan sang pilot. Mereka mendengar pilot Citilink itu meracau ketika memberikan pengumuman melalui pengeras suara.
Penumpang langsung meminta pilot diganti. Pihak maskapai akhirnya mengganti pilot tersebut. Pesawat yang seharusnya berangkat pukul 05.15 WIB, baru dapat diberangkatkan sekitar pukul 06.20 WIB.
"Pilot yang bersangkutan diduga kurang fit aja. Jadi kami masih juga belum mendapat penjelasan lebih lanjut dari dia," jelas Humas PT Angkasa Pura 1 Bandara Juanda Anom Fitranggono.
Atas insiden tersebut, manajemen Citilink telah menyampaikan permohonan maaf. Mereka mengaku sudah melakukan tes urine kepada sang pilot yang diduga mabuk. Hasilnya negatif.
Namun, Citilink Indonesia telah menjatuhkan sanksi tegas kepada pilot yang bersangkutan dengan membebastugaskan sebagai penerbang hingga waktu yang tidak ditentukan.
Selain itu, Citilink juga bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan melakukan investigasi lanjutan terhadap yang bersangkutan melalui pemeriksaan kesehatan di Balai Kesehatan Penerbangan (Hatpen) dan Lembaga Kesehatan Penerbangan (Lakespra).