Sukses

Kemenhub Terjunkan Penyelam Cari Korban KM Zahro Expres

Sebanyak dua unit pompa disiagakan di dermaga dan satu unit fire boat.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengirimkan Kapal Patroli KN P.348 dari Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) Kelas I Tanjung Priok dan KN 355 dari KSOP Kepulauan Seribu untuk proses evakuasi kapal Zahro Expres.

Selain itu, dikerahkan juga dua unit pompa yang disiagakan di dermaga dan satu unit fire boat.

Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Kemenhub Victor Vikki Subroto menjelaskan, pihaknya pagi ini akan menurunkan lima personel penyelam KSOP Sunda Kelapa untuk mencari korban meninggal yang belum diketemukan.

"Lima penyelam akan dikirim. Kami koordinasi sama Syahbandar," kata Victor di kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Minggu (1/1/2017) malam.

Dijelaskan Victor, pihaknya juga akan memeriksa dokumen kapal Zahro Expres. Selain itu, Direktorat KPLP Kementerian Perhubungan juga akan memantau hasil evaluasi perizinan ramp check dari kapal tersebut.

"Kami akan periksa dokumen kapal dan evaluasi di ramp check yang dilakukan Muara Angke," ujar Victor.

Dugaan sementara, insiden terbakarnya Kapal Zahro Expres itu kemungkinan besar akibat konsleting listrik di ruang mesin. Diasumsikan mesin kapal tersebut meledak, kemudian terbakar di kamar mesin yang di dalamnya terdapat tangki bahan bakar.

Kapal penumpang berbobot 106 GT dengan tanda selar 6960/Bc tersebut mengangkut sekitar 244 orang, termasuk enam orang Anak Buah Kapal (ABK). Sedangkan kapasitas kapal mencapai 285 orang.

Dari jumlah tersebut, dilaporkan korban meninggal berjumlah 23 orang dengan rincian 20 orang terbakar yang sudah dibawa ke RS POLRI dan tiga orang meninggal karena tenggelam terjun ke laut.