Liputan6.com, Jakarta Sebagai Ketua RT, Suherman Sarta pernah beberapa kali mendengar curahan hati (curhat) MD, istri dari Ridwan Sitorus alias Ius Pane, sang perampok sadis Pulomas, Jakarta Timur. Isi curhatan tersebut tak lain perihal kondisi sang suaminya.
Ridwan Sitorus alias Ius Pane tinggal di Gang Swadaya 9 RT 004 RW 07, Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Tapos, Kota Depok. Di rumah tersebut, Ius tinggal bersama istri dan anaknya.
Baca Juga
Kaleidoskop Pelembang 2024: Pesta Mewah Crazy Rich, Pembunuhan Sadis Mirip Vina Cirebon, Koas Unsri Dianiaya
Hanya Diam Lihat Adik Ipar Meregang Nyawa, Tersangka Peracik Jamu Beracun di Palembang Kabur ke Lampung
Jamu Maut Renggut Nyawa Bocah 13 Tahun di Palembang, Jasadnya Ditemukan di Belakang Lemari
"Anaknya satu laki-laki berinisal J. Jadi anak tunggal dia," ungkap Suherman kepada Liputan6.com, Depok, Minggu 1 Januari 2016.
Advertisement
Di kediamannya yang tak jauh dari rumah Ius Pane, sang ketua RT, Suherman menceritakan curahan hati istri Ius Pane tersebut.
Suherman mengatakan, awalnya, Ius Pane merupakan pribadi yang baik. Perubahan sikapnya terjadi saat mengenal Ramlan Butarbutar.
"Awalnya baik-baik, tidak pernah tertimpa kasus kriminal. Menurut istrinya, semuanya agak berubah semenjak bergaul dengan kaptennya itu, Ramlan," ujar dia.
Pemakai Narkoba
Tak hanya itu, yang membuat Suherman terkaget-kaget adalah ketika mendengar pengakuan MD bahwa Ius Pane merupakan pecandu narkoba jenis sabu.
"Istrinya pernah cerita ke saya, kata dia, suaminya merupakan pemakai narkoba jenis sabu," ujar Suherman.
Ramlan Butarbutar bersama komplotannya menggasak rumah Dodi Triono di Pulomas, Jakarta Timur, Selasa 27 Desember 2016. Kapten 'Pincang' itu tewas setelah mengalami pendarahan akibat luka tembak lantaran melawan polisi saat akan ditangkap di Bekasi, Rabu 28 Desember 2016.
Tak hanya itu, polisi juga menangkap Erwin Situmorang dan Alfins Bernius Sinaga. Sedangkan wakil Kapten Pincang, yaitu Ius Pane sempat buron hingga akhirnya dicokok di Medan, Sumatera Utara. Dia kemudian dibawa ke Jakarta untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya pada Minggu kemarin, 1 Januari 2017.