Sukses

Masih Trauma, Korban Perampokan Pulomas Tak Mau Kembali ke Rumah

Iriawan mengatakan pihaknya sudah menyelesaikan pemeriksaan atau meminta keterangan dari Anet.

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu korban selamat peristiwa perampokan sadis di Pulomas Jakarta Timur, Zanette masih terbaring di Rumah Sakit Kartika Pulomas, Jakarta Timur. 

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. M. Iriawan, mengatakan, Anet panggilan akrab Zanette, sedang pemulihan. Dia menuturkan, putri mendiang Dodi Triono, yang tewas dalam aksi perampokan sadis itu belum mau kembali ke rumahnya, lantaran masih trauma.

"Anet dalam penyembuhan. Sudah pulih. Dia enggak mau kemari, karena trauma lihat rumah," ucap Iriawan saat menghadiri acara pengajian di rumah tempat terjadinya pembunuhan, Pulomas, Jaktim, Senin (2/1/2017).

Dalam kesempatan itu, dia menuturkan pihaknya sudah menyelesaikan pemeriksaan atau meminta keterangan dari Anet. "Dia cukup ya (dimintai keterangannya)," tandas Iriawan.

Menurut dia, tinggal para pembantu almarhum Dodi yang akan dimintai BAP. Pemeriksaan tersebut menurutnya sebagai pelengkapan berkas saja.

"Pembantunya tinggal BAP saja. Interogasi kan sudah, melengkapi saja," pungkas Iriawan.

4 Tersangka Diringkus

Sebelumnya, 11 orang disekap di dalam kamar mandi berukuran 1,5 x 1,5 meter tanpa ventilasi selama 17 jam di sebuah rumah mewah di Jalan Pulomas Utara, Nomor 7A, Kayu Putih, Pulo Gadung, Jakarta Timur. Enam orang tewas dan lima luka-luka dalam peristiwa yang baru diketahui pada Selasa, 27 Desember pagi itu.

Enam korban tewas pembunuhan sadis Pulomas adalah pemilik rumah Dodi Triono (59) serta dua putrinya, Diona Arika Andra Putri (16) dan Dianita Gemma Dzalfayla (9). Kemudian teman Gemma, Amel, serta dua sopir bernama Yanto dan Tasrok.

Sementara lima korban selamat pembunuhan sadis Pulomas, yakni anak korban bernama Zanette Kalila Azaria (13), serta empat asisten rumah tangga bernama Emi (41), Fitriani (23), Santi (22), dan Windy (23).

Dalam waktu singkat, polisi berhasil menangkap dua pelaku yakni Ramlan Butarbutar dan Erwin Situmorang di kawasan Bekasi, Jawa Barat pada Rabu 28 Desember 2016. Ramlan tewas dalam penangkapan itu, sementara Erwin mengalami luka tembak di kaki.

Malam harinya, satu pelaku lain, yakni Alfins Bernius, Sinaga diringkus di lokasi berbeda. Dalam kasus ini, Alfins berperan sebagai pengemudi.

Terakhir, Ridwan Sitorus alias Ius Pane alias Marihot Sitorus akhirnya dibekuk di Medan, Sumatera Utara, pada Minggu, 1 Januari 2017 kemarin. Orang kedua setelah Ramlan Butarbutar itu ditangkap setelah beberapa hari menjadi buronan polisi.