Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto, mengumpulkan kementerian dan lembaga yang berada di bawah koordinasinya. Menurut Wiranto, rapat hari ini membahas apa yang sudah dilakukan pada 2016 dan target 2017. Apalagi, Presiden RI Joko Widodo, Rabu besok akan mengadakan rapat paripurna di Istana.
"Dalam pertemuan tadi sebenarnya kita membahas apa yang telah kita lakukan di tahun 2016, dan kita mencoba untuk mempersiapkan hal-hal yang akan kita lakukan di 2017," ucap Wiranto di kantornya, Jakarta, Selasa (3/1/2017).
Menurut dia, hal ini perlu dilakukan, agar program yang akan dijalankan pada tahun ini, bisa menyentuh rakyat. Sehingga semua program sesuai harapan masyarakat. "Sehingga kebijakan dalam bentuk program itu, benar-benar menjawab apa yang diinginkan masyarakat kita," tutur Wiranto.
Advertisement
Masih kata dia, membagi pembahasan dalam rapat menjadi empat poin. Di antaranya, membahas soal reformasi regulasi serta kepastian dan penegakan hukum, kemudian stabilitas keamanan dan ketertiban. Selanjutnya, konsolidasi demokrasi dan efektivitas diplomasi di luar dan di dalam negeri. Dan yang terakhir soal reformasi birokrasi.
"Jadi empat hal ini merupakan skala prioritas yang harus kita lakukan. Itu juga cukup banyak. Pada saat kita sudah mengelompokkan apa yang akan berjalan, apa yang sudah berjalan, dan apa yang akan kita lakukan," jelas Wiranto.
Dia berharap, dengan program yang disiapkan pada tahun ini, pemerintah bisa menjalankan apa yang diinginkan masyarakat Indonesia. "Kita mengharapkan di 2017 nanti keadaan lebih aman tertib dan rukun, sehingga kita satu per satu target nasional bisa tercapai," pungkas Wiranto.
Turut hadir dalam rapat, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menpan RB Asman Abnur, Menteri Hukum dan HAM Yasonna laoly, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryazudu.
Kemudian turut hadir, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kepala BIN Budi Dunawan, Kepala BNPT Komjen Pol Suhardi Alius, Jaksa Agung M Prasetyo, dan Kepala Bakamla Laksamana Madya TNI Arie Soedewo.