Sukses

Meski Terancam PHK, Karyawan Nekat Mogok Kerja

Ratusan Karyawan PT Kedawung Subur Surabaya mogok kerja sejak dua hari. Meski terancam di-PHK, mereka ngotot meneruskan aksi menuntut perbaikan kesejahteraan.

Liputan6.com, Surabaya: Sudah dua hari, sekitar tiga ratus karyawan PT Kedawung Subur Surabaya mogok kerja. Mereka menuntut kenaikan uang transpor, libur dan tunjangan hari raya. Para pendemo mengancam terus melancarkan aksi protes dan mengajak karyawan dari unit lain, jika tuntutan mereka tidak dikabulkan. Sebaliknya, pihak perusahaan mengultimatum bakal melakukan pemutusan hubungan kerja, kalau para pekerja ngotot melanjutkan mogok kerja.

Aksi protes tersebut dilakukan para karyawan untuk meminta perbaikan kesejateraan. Mereka mendesak perusahaan menaikkan uang transpor dari Rp 1.600 menjadi Rp 2.000. Selain itu mereka menuntut tambahan Rp 500 rupiah dari uang makan yang diterima sebesar Rp 1.500. Bukan itu saja, para pendemo juga meminta adanya libur hari raya dan tunjangan hari raya sebanyak dua kali gaji. Maklum, selama ini, PT Kedawung Subur tidak meliburkan karyawan ketika Lebaran. Bila karyawan tak masuk kerja pada hari raya, perusahaan akan melayangkan surat ancaman PHK.

Sementara pihak perusahaan bergeming. Perusahaan menolak menolak semua keinginan karyawan. Lewat jawaban tertulis, Kepala Humas Kedawung I Nyoman Gotroe menyatakan, tuntutan kenaikan uang transpor dan uang makan adalah kewenangan pusat. Sedangkan soal libut hari raya dan THR, jelas Gotroe, dinilai menyalahi kesepakatan kerja sama.

Saat ini, para pengunjuk rasa tetap mogok kerja dan memutuskan untuk menginap di pabrik yang berlokasi di kawasan Rungkut Industri Surabaya. Tentu saja, mereka berencana baru akan meninggalkan lokasi, andai semua tuntutan dipenuhi.(TNA/Hasan Sentot dan Joko Sulistyobudi)