Liputan6.com, Denpasar: Setelah sempat disemayamkan selama satu bulan di rumah duka, jenazah mantan orang nomor satu di Bali pada era Orde Baru dan mantan menteri Kabinet Reformasi Ida Bagus Oka akhirnya dipelebon atau dibakar sesuai prosesi agama Hindu. Ida Bagus Oka sendiri meninggal dunia pada 7 Maret lalu akibat komplikasi gangguan jantung di usia 73 tahun.
Upacara militer mengiringi perginya jenazah dari rumah duka di Griya Gede Ambengan, Denpasar, Jumat (9/4). Jenazah mantan Gubernur Bali itu kemudian dibawa dan diletakkan di atas bade atau tempat membawa jenazah menuju setra atau areal perkuburan di Desa Sumerta, Denpasar. Kerabat, sanak saudara, serta sejumlah penari baris dan penabuh gamelan mengiringi jenazah menuju ke tempat peristirahatan terakhir.
Setiba di lokasi, pelebon atau pembakaran dilakukan dengan harapan arwah almarhum ada di nirwana. Semasa hidupnya, Ida Bagus Oka juga pernah menjadi Rektor Universitas Udayana, anggota MPR pada 1982 hingga menjadi Menteri BKKBN di era Kabinet Reformasi pada 1998. Almarhum minggalkan satu istri dan tujuh anak [baca: Ida Bagus Oka Wafat].(ADO)
Upacara militer mengiringi perginya jenazah dari rumah duka di Griya Gede Ambengan, Denpasar, Jumat (9/4). Jenazah mantan Gubernur Bali itu kemudian dibawa dan diletakkan di atas bade atau tempat membawa jenazah menuju setra atau areal perkuburan di Desa Sumerta, Denpasar. Kerabat, sanak saudara, serta sejumlah penari baris dan penabuh gamelan mengiringi jenazah menuju ke tempat peristirahatan terakhir.
Setiba di lokasi, pelebon atau pembakaran dilakukan dengan harapan arwah almarhum ada di nirwana. Semasa hidupnya, Ida Bagus Oka juga pernah menjadi Rektor Universitas Udayana, anggota MPR pada 1982 hingga menjadi Menteri BKKBN di era Kabinet Reformasi pada 1998. Almarhum minggalkan satu istri dan tujuh anak [baca: Ida Bagus Oka Wafat].(ADO)