Liputan6.com, Jakarta Dari 22 jenazah korban terbakarnya KM Zahro Expres yang berada di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur, 10 di antaranya sudah berhasil teridentifikasi.
Jenazah tersebut telah diserahkan kepada keluarganya, sehingga masih ada 12 jenazah lagi yang masih dalam proses identifikasi.
"(Satu jenazah) yang di RSCM tidak lewat RS Polri. Dari 22 jenazah di (RS) Polri, 10 sudah teridentifikasi," kata Humas Rumah Sakit Bhayangkara Said Sukanto (RS Polri), Ike Kristiani, seperti dilansir Antara, Rabu (4/1/2017).
Advertisement
Ike menjelaskan, lima jenazah tersebut telah terindentifikasi pada 1 dan 2 Januari 2017. Sedangkan lima jenazah lainnya pada Selasa, 3 Januari 2017. Para korban jiwa itu terdiri dari dua korban tenggelam dan delapan korban luka bakar 100 persen.
Sementara, Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri Brigadir Jenderal Arthur Tampi mengatakan, pihaknya sempat kesulitan mengidentifikasi jenazah korban Zahro Expres. Di antaranya karena kurangnya data-data antemortem yang diberikan keluarga korban.
"Kami berupaya semaksimal mungkin mengidentifikasi, semata-mata karena kami mengalami kesulitan data-data antemortem-nya yang masih sangat kurang," kata dia di Instalasi Kedokteran Forensik Pusdokkes RS Polri.
Padahal, Arthur mengatakan, data rekam medis kesehatan gigi korban menjadi unsur penting untuk membantu identifikasi jenazah.
"Kami mengharapkan yang belum teridentifikasi supaya memberikan informasi, utamanya soal rekam gigi. Karena kita banyak terbantu dengan foto panorama gigi, catatan perawatan gigi. Bisa dicocokkan dengan data yang kami dapatkan," dia memaparkan.
KM Zahro Expres tujuan Pulau Tidung tiba-tiba terbakar setelah berlayar sekitar satu mil dari Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara, pada Minggu 1 Januari 2017, sekitar pukul 08.30 WIB.
Akibat kebakaran kapal yang diduga mengangkut 240 penumpang itu, 23 penumpang dinyatakan meninggal, 17 luka-luka, 17 hilang, dan 194 lainnya selamat. Nakhoda dan anak buah kapal atau ABK Zahro Expres, diduga menyelematkan diri saat insiden terjadi.
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) masih menyelidiki penyebab kebakaran tersebut. Namun penyelidikan sementara, ada dugaan kelalaian dalam insiden maut Kapal Zahro Expres.