Sukses

Abrakadabra, Para Ibu Menyulap Sampah

Cukup disentuh ibu-ibu rumah tangga di Ciamis, Jabar, sampah plastik bekas makanan dan minuman disulap menjadi berbagai produk cantik dan bernilai tinggi.

Liputan6.com, Ciamis: Pepatah mengatakan, surga ada di telapak kaki ibu. Kini, bisa ditambahkan: sulap ada di tangan ibu-ibu. Di Ciamis, Jawa Barat, para ibu rumah tangga berhasil menyulap sampah plastik bekas makanan dan minuman menjadi berbagai barang cantik dan bernilai tinggi. Tak hanya itu, hasil kerajinan para ibu rumah tangga di Desa Maleber, Ciamis, Jabar, terlihat bagai terbuat dari bahan yang mahal.

Dari pantauan Liputan 6 SCTV, Senin (19/4), produk yang dibuat adalah tas, dompet, alas piring, tempat tisu, dan karpet. Bahan baku yang digunakan berasal dari sampah bekas bungkus kopi atau bekas deterjen yang dikumpulkan dari tempat sampah atau warung penjual makanan.

Awalnya bekas bungkus makanan dan minuman dikumpulkan, kemudian dipisahkan dari berbagai jenis yang sama. Sampah tersebut kemudian dipotong dan dilipat untuk disesuaikan dengan motif produk yang hendak dibuat. Lipatan tersebut lalu digabungkan satu sama lain dengan seni anyaman. Lipatan itulah yang akan menentukan motif dan corak masing-masing produk.

Selanjutnya untuk menggabungkan setiap anyaman digunakan benang seperti sedang menyulam. Sehingga tiap anyaman terkait dengan kuat. Setelah menjadi produk yang diinginkan, baru kemudian dilakukan proses akhir dengan memberi alas di bagian dalam ataupun retsleting dan tali seperti untuk dompet dan tas.

Semula kerajinan tersebut dimunculkan Yuyu Kurniasih yang resah dengan banyak sampah plastik di kampungnya. Namun dengan kejelian matanya dan dengan sedikit sentuhan imajinasinya, hasil kerajinan pertama yakni sebuah karpet berhasil dibuat. Hebatnya, Yuyu tak mau berhenti sampai di situ. Ia semakin membebaskan imajinasi dengan terus berinovasi hingga menghasilkan berbagai jenis kerajinan tangan.

Yuyu kemudian menggandeng para ibu rumah tangga di sekitarnya. Alhasil, kerajinan tangan para ibu rumah tangga di Ciamis sudah dilirik oleh masyarakat lain serta ibu-ibu pejabat daerah.

Untuk satu produk, harganya berkisar Rp 100 ribu hingga Rp 500 ribu tergantung jenis barang dan tingkat kesulitan. Hasil dari penjualan produk itu ternyata bisa menjadi penghasilan sampingan ibu-ibu sehingga mampu membantu keuangan keluarga. Namun sayang, kreativitas tersebut masih tergantung dengan keberadaan bahan baku.(BJK/YUS)