Liputan6.com, Jakarta - Polda Metro Jaya mengungkap kasus perampokan dan penyekapan dalam kamar mandi hingga menewaskan enam orang di rumah mewah Jalan Pulomas Utara, Nomor 7A, Jakarta Timur. Pengungkapan kasus di rumah Dodi Triono pada Selasa, 27 Desember 2016 tersebut tergolong singkat dan menuai banyak pujian.
Hingga Minggu, 1 Januari 2017, polisi telah menangkap semua pelaku perampokan yang berjumlah empat orang. Salah seorang di antara pelaku, Ramlan Butarbutar, tewas ditembak polisi karena berusaha melawan saat akan ditangkap.
Atas kinerja cepat itu, para penyidik dalam pengungkapan kasus perampokan di Pulomas akan mendapatkan penghargaan dari Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Rencananya, pemberian penghargaan akan dilakukan di Mapolda Metro Jaya pada Kamis, 5 Januari besok.
Advertisement
"Iya benar, ini masih dilihat dulu siapa-siapa saja yang layak (diberi penghargaan)," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu (4/1/2017).
Argo mengaku tidak tahu persis bentuk penghargaan yang bakal diberikan Kapolri. Menurut dia, penghargaan yang diberikan bisa berupa piagam, plakat, atau bahkan kenaikan pangkat.
"Tentu sesuai dengan kompetensi dan peran mereka saat menangkap pelaku," tutur Argo.
‎Menurut dia, Kapolri sangat mengapresiasi kerja cepat anak buahnya dalam mengungkap dan menangkap pelaku perampokan di Pulomas. Apalagi kasus itu mendapat perhatian cukup besar dari publik, hingga sempat muncul sejumlah spekulasi liar terkait peristiwa tersebut.
"Sehingga, Pak Kapolri ingin berterima kasih kepada anggotanya secara langsung," ujar Argo.
Empat Pelaku Diringkus
Sebelumnya, komplotan perampok spesialis rumah mewah pimpinan Ramlan Butarbutar menyatroni kediaman Dodi Triono. Dalam aksi tersebut, Ramlan Butarbutar Cs menyekap 11 orang korbannya ke dalam kamar mandi tanpa ventilasi berukuran 1,5x1,5 meter selama sekitar 17 jam.
Akibatnya, enam orang tewas setelah kehabisan oksigen, sementara lima korban lain selamat.
Sehari setelah kejadian, polisi menangkap Ramlan dan Erwin di kawasan Rawalumbu, Bekasi. Keduanya terpaksa ditembak polisi karena melawan. Ramlan tewas dalam penangkapan tersebut.
Malamnya, satu pelaku lain, yakni Alfins Bernius Sinaga, berhasil dibekuk di kawasan Villa Mas Bekasi, Jawa Barat. Alfins sendiri berperan sebagai pengemudi dalam aksi perampokan sadis ini.
Terakhir, Ridwan Sitorus alias Ius Pane ditangkap di Medan, Sumatera Utara, pada Minggu 1 Januari 2017 pagi. Wakil Ramlan dalam aksi perampokan ini ditangkap setelah beberapa hari menjadi buronan polisi.