Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria mengaku belum mengetahui soal kabar partainya ditawari empat kursi menteri sekaligus oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Ia menegaskan, posisi Partai Gerindra saat ini sudah cukup baik dengan berada di luar pemerintahan.
"Tidak ada masalah bagi kami di luar pemerintahan. Menurut kami, pemerintahan yang baik itu ke depan perlu ada check and balance, jadi sebaiknya ada yang di pemerintahan dan di luar pemerintahan. Dan Gerindra sejak awal memutuskan berada di luar pemerintahan. Kami bukan partai yang minta kursi dan jabatan," ungkap Riza di Jakarta, Rabu (4/1/2017).
Tak hanya itu, dia juga mengatakan yang terlihat dari luar Presiden Jokowi memang senang dengan Gerindra. Hal itu terlihat beberapa waktu lalu Jokowi mengunjungi Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di kediamannya di Hambalang, Bogor, Jawa Barat.
Advertisement
"Yang kami tahu Pak Jokowi senang dengan Pak Prabowo, karena Pak Prabowo orangnya tidak hanya memiliki nasionalisme kebangsaan dan kebhinekaan yang tinggi, tetapi juga sangat berkomitmen dan konsisten mendukung pemerintahan selama program itu baik bagi kepentingan bangsa dan kepentingan rakyat," papar Riza.
Menurut dia, apa yang disampaikan oleh Prabowo selama ini melalui partainya di fraksi DPR maupun di luar, Gerindra sebagai sebuah partai sekalipun ada di luar pemerintahan tetapi menyampaikan hal-hal yang positif untuk kepentingan bangsa ke depan.
Bahkan, Wakil Ketua Komisi II DPR ini menyebut jika pada 2019 nanti Partai Gerindra akan kembali mengusung Prabowo sebagai calon Presiden RI.
"Kami kader Gerindra, pengurus Gerindra sudah sepakat akan mengusung kembali Prabowo di 2019," jelas Riza.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Arief Poyuono mengaku, partainya ditawari empat pos menteri atau sederajat oleh pemerintahan saat ini. Yaitu menteri koordinator bidang politik, hukum dan keamanan, menteri pertanian, menteri tenaga kerja, dan kepala staf kepresidenan.
"Saya sudah dapat info A1 (sahih) dari orang dekat Pak Joko Widodo," tegas Arief.