Liputan6.com, Jakarta - Dirjen Perhubungan Udara pada Kementerian Perhubungan pastikan hasil tes yang dilakukan kepada oknum pilot Citilink yang diduga mabuk saat akan membawa penumpang tujuan Surabaya-Jakarta, sudah sangat jelas.
Suprasetio Dirjen Perhubungan Udara menjelaskan kronologis pemeriksaan pascakejadian yang menggemparkan dunia penerbangan Indonesia itu. "Setelah kejadian dan kami mendapatkan laporan adanya kelakukan yang menunjukkan ketidakstabilan, kami langsung melakukan pemeriksaan intens," tutur dia di Kantor Otoritas Bandara Soekarno Hatta (Soetta), Tangerang, Rabu (4/1/2017).
Baca Juga
Pilot tersebut langsung digiring ke klinik Bandara Djuanda Surabaya untuk pemeriksaan awal. Lanjut pada keesokan atau pagi harinya, oknum pilot tersebut diterbangkan ke Jakarta untuk diperiksa lanjutan di Balai Kesehatan Penerbangan.
Advertisement
"Di sana dicek secara menyeluruh, baik laboratorium, fisik dan juga sikis," kata Suprasetio.
Hasilnya langsung dikumpulkan dan positif bila oknum pilot Citilink dinyatakan tidak layak terbang atau 'unfit'. "Jadi, saat pemeriksaan interview itu, jawaban dia juga tidak stabil," kata dia.
Hasil dari pemeriksaan secara berantai inilah yang diserahkan Kemenhub ke BNN sebagai rekomendasi untuk pemeriksaan lanjutan. Juga sebagai landasan awal bila lisensi atau izin terbang serta sertifikat kesehatan pilot Citilink dicabut.
Di samping itu, Suprasetio mengaku mengapresiasi kepada masyarakat khususnya kepada penumpang yang bereaksi saat mendengar ketidakberesan pada pesawat tersebut. "Juga kepada kopilot yang mencegah pesawat diterbangkan," tegas dia.