Liputan6.com, Jakarta Pencarian korban terbakarnya kapal motor (KM) Zahro Expres terus berlanjut. Pencarian korban hilang di perairan Pulau Seribu ini dilakukan oleh Basarnas, Polri, dan TNI. Belasan kapal diterjunkan, termasuk kapal perang milik TNI AL.
Direktur Polisi Perairan (Dir Polair) Polda Metro Jaya Kombes Hero Henrianto Bachtiar mengatakan, pihaknya setiap harinya mengerahkan empat kapal untuk menelusuri korban insiden terbakarnya KM Zahro Expres. Pencarian juga dilakukan bersama dengan TNI dan Basarnas.
"TNI AL dari Lantamal juga memberikan 2 kapal perang dan 2 kapal patrolinya mencari korban hilang. Belum lagi kapal dari Basarnas," ujar Hero di Mapolda Metro Jaya, Rabu, 4 Januari 2017.
Hero menuturkan, Polair Polda Metro Jaya mendapat tugas menyisir perairan dari Pelabuhan Tanjung Priok hingga ke kawasan timur Kepulauan Seribu, yakni Pelabuhan Tanjung Karawang.
Advertisement
"Kalau instansi lain, semua diatur oleh Basarnas," kata dia.
Adapun waktu pencarian korban ini akan dilakukan selama tujuh hari. Saat ini, pencarian korban tragedi KM Zahro Expres sudah memasuki hari keempat. Waktu pencarian tak menutup kemungkinan bakal diperpanjang seandainya masih ada korban yang belum ketemu.
"Kita lihat lagi ke depan, kalau butuh tindakan lebih lanjut, pencarian kita akan teruskan atau perpanjang pada korban hilang yang hingga kini masih terus diklarifikasi lagi (jumlah dan identitasnya)," pungkas Hero.