Liputan6.com, Ambon: Sejumlah mahasiswa Sekolah Tinggi Kristen Protestan Negeri (STAKPN) Ambon, Maluku, mengamuk dan menyegel seluruh ruang kuliah, Jumat (30/4). Aksi dilakukan sebagai protes karena pihak rektorat belum memenuhi tuntutan mereka pada aksi serupa beberapa waktu lalu.
Para mahasiswa masuk ke ruang-ruang kuliah. Mereka menyegel ruangan dan mengusir mahasiswa dan dosen yang lagi kuliah. Para mahasiswa kemudian menuju kantor rektorat mencari Ketua STAKPN Robert Sauhaly. Namun yang bersangkutan tidak ada. Kecewa, mahasiswa membakar ban bekas.
Sebelumnya aksi mahasiswa pada 27 April lalu menuntut Ketua STAKPN Ambon bertanggung jawab atas anggaran lembaga sebesar Rp 800 juta yang dilaporkan hilang. Mereka mendesak senat perguruan tinggi itu segera memanggil dan minta pertanggungjawaban ketua dan para pejabat lainnya.(JUM)
Para mahasiswa masuk ke ruang-ruang kuliah. Mereka menyegel ruangan dan mengusir mahasiswa dan dosen yang lagi kuliah. Para mahasiswa kemudian menuju kantor rektorat mencari Ketua STAKPN Robert Sauhaly. Namun yang bersangkutan tidak ada. Kecewa, mahasiswa membakar ban bekas.
Sebelumnya aksi mahasiswa pada 27 April lalu menuntut Ketua STAKPN Ambon bertanggung jawab atas anggaran lembaga sebesar Rp 800 juta yang dilaporkan hilang. Mereka mendesak senat perguruan tinggi itu segera memanggil dan minta pertanggungjawaban ketua dan para pejabat lainnya.(JUM)