Liputan6.com, Jakarta: Pemerintah akan terus mewaspadai dampak krisis keuangan di Yunani, meski yakin kondisi makro ekonomi Indonesia cukup kuat menahan pengaruh negatif krisis tersebut. Demikian dikatakan Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa saat menerima Menteri Perdagangan Amerika Serikat Gary Locke di Jakarta, Selasa (25/5).
"Meskipun ada perkembangan baik kondisi ekonomi dunia, namun kita harus tetap berhati-hati terhadap resiko krisis yang terjadi di Yunani," kata Hatta. "Fundamental makro ekonomi Indonesia yang stabil dan baik dapat melindungi Indonesia dari dampak negatif jika krisis tersebut meluas."
Namun, kata Hatta, pemerintah akan tetap mengamati perkembangannya dan bersiap untuk mengambil langkah cepat. Saat ini, lanjutnya, pemerintah masih fokus melanjutkan agenda pembangunan, terutama program reformasi yang komprehensif.
Kunjungan Menteri Perdagangan AS Garry Locke bersama rombongan pengusaha dari AS selama dua hari ini merupakan misi dagang pertama kabinet Presiden Obama. Locke menilai,Indonesia adalah mitra kunci perusahaan AS yang siap bersaing di wilayah Asia untuk dua sektor itu dan memperoleh manfaat bersama.
"Masa depan perekonomian Amerika akan bergantung pada seberapa baik ia dapat bersaing dalam memenuhi tuntutan global yang semakin tinggi terhadap energi bersih pada abad ke-21," kata Locke.(ANT/SHA)
"Meskipun ada perkembangan baik kondisi ekonomi dunia, namun kita harus tetap berhati-hati terhadap resiko krisis yang terjadi di Yunani," kata Hatta. "Fundamental makro ekonomi Indonesia yang stabil dan baik dapat melindungi Indonesia dari dampak negatif jika krisis tersebut meluas."
Namun, kata Hatta, pemerintah akan tetap mengamati perkembangannya dan bersiap untuk mengambil langkah cepat. Saat ini, lanjutnya, pemerintah masih fokus melanjutkan agenda pembangunan, terutama program reformasi yang komprehensif.
Kunjungan Menteri Perdagangan AS Garry Locke bersama rombongan pengusaha dari AS selama dua hari ini merupakan misi dagang pertama kabinet Presiden Obama. Locke menilai,Indonesia adalah mitra kunci perusahaan AS yang siap bersaing di wilayah Asia untuk dua sektor itu dan memperoleh manfaat bersama.
"Masa depan perekonomian Amerika akan bergantung pada seberapa baik ia dapat bersaing dalam memenuhi tuntutan global yang semakin tinggi terhadap energi bersih pada abad ke-21," kata Locke.(ANT/SHA)